Jepara: Perjuangan Lomba Mading SMA N 1 Ngawen

, , No Comments
Hampir satu minggu lalu SMA 1 Ngawen mengikuti kompetisi mading di Purwodadi. Di lomba itu, mading dari SMA negeri yang terletak di pojok barat kabupaten Blora menjadi pemenang pertama. Sebagai hasilnya, mading yang dibuat oleh 6 anak tersebut itu maju ke kompetisi lanjutan di Jepara pada hari Rabu, 27 Mei, dan ditandingkan dengan pemenang-pemenang dari Zona lainnya.

Sekarang adalah tanggal 28 Mei. Kemarin, tanggal 27 Mei, mading anak SMANGA dilombakan di kota kelahiran pahlawan emansipasi, R.A. Kartini.

Berbeda dengan lomba sebelumnya di Purwodadi yang hanya dihadiri oleh tiga anggota mading, kali ini, kompetisi di Jepara bisa diikuti oleh semua anggota grup mading (thanks to Bapak Misgiyanto, Kepala Sekolah SMA N 1 Ngawen).

Tim mading berangkat dari sekolah sekitar pukul 08.30an dengan mobil yang that was driven by Bapak Edi. Seluruh anggota tim, Aziz, Andri, Erna, Hefi, Restu, dan Putri, dengan penuh semangat pergi ke lomba yang tidak akan pernah mereka lupakan itu.

Rute yang diambil adalah Sekolah-Kunduran-Puncak Wangi-Juwana-Tayu-Jepara. Perjalanan bisa dikatakan sangat lancar, walau aku merasa kurang nyaman karena agak masuk angin. Di tengah perjalanan aku menerangkan ke semua anggota tim bahwa nanti yang bisa didaftarkan hanya 5 anak. Alternatif pertama, adalah Aziz, Erna, Hefi, Andri, dan Putri. Tapi karena karena ada aturan bahwa anggota madding harus menyerahkan fotokopi kartu pelajar, sedang aziz tidak mempunyainya, maka muncul alternatif kedua. Pilihan berikutnya adalah Erna, Hefi, Andri, Restu, dan Putri yang akan didaftarkan. Mereka pun bisa mengerti dengan penjelasan yang aku berikan. Baik Restu atau Aziz bisa memahami jika mereka tidak bisa didaftarkan. Sikap yang sangat dewasa menurutku. Mengalah demi keutuhan tim.

Selain menjelaskan tentang hal itu aku juga menerangkan tentang kemungkinan bahwa mereka akan diminta mempresentasikan madding yang dibuat. Memang itu hanyalah kemungkinan, tapi tetap saja semua harus dipersiapkan. Sedia payung sebelum hujan. Baik Aziz ataupun Erna (yang aku tunjuk sebagai orang yang mungkin memberi presentasi) antusias mendengar my explanation. terutama Erna, dia malah mengharapkan sekali agar ada presentasi. Agak banci tampil juga dia...hwakakakaka....

Pada pukul 12,00an kami mulai memasuki Jepara. Karena waktu registrasi masih 1 jam lagi, dan hari juga sudah siang, kami pun memutuskan untuk makan siang dulu Mobil pun dihentikan di depan warung yang ramai. Banyak sekali kendaraan, baik roda dua atau empat. yang diparkir di depan rumah makan itu. Di warung Rahayu itu kami mengisi perut terlebih dahulu sebelum mengikuti lomba. And you know what, The food was so yummy! (Nyam...nyam...nyam....jadi laper lagi neh)

Waktu itu karena aku ngerasa laper ya aku yang ngantri makan duluan. Aku pesan udang...hmmmmm.... Bp. Edi ma ikan dorang, Andri dan Aziz dengan daging, Restu entah dengan apa, sedang para cewek berlauk lele. Hefi dan Putri malah lele dengan sayur bayam! anak yang aneh?!

Aku bilang, "lele tu paling cocok pake sayur rawon!"

Hwakakaka... :D

Anyway, setelah pit stop isi perut selesai kami pun segera menuju ke Gedung Wanita di Jalan Kartini, tempat berlangsungnya acara. di depan gedung banyak sekali dipasang umbul-umbul dan spanduk kartu As dan Zona Asik present D'Masiv. Mobil-mobil juga banyak yang sudah diparkir diluar gedung.

Setelah memarkir kendaraan kami pun langsung menuju gedung.Di depan gedung terpasang mading-mading. Kata Aziz, "itu maddingnya pak." But, karena waktu sudah jam 13.00, kami lalu registrasi dulu. Saat sampai di meja registrasi sudah ada kelompok yang mendaftar. Ternyata mereka dari grup band. Anak Ngawen merupakan tim madding pertama yang registrasi.

"wah good sign neh," gitu batinku.

Segera setalah mendaftar, kami menuju ke depan untuk melihat madding. Disana sudah terdisplay 5 madding yang salah satunya dari SMA 1 Ngawen. Tentu saja anak-anak langsung berpose di depan madding. Narsisnya kumat!

Coba tebak, siapa yang ada di belakang Putri dan Erna, yang memegang tiket Zona Asik present D'Masiv!

Yup bener, itu setan!

Hwakakaka.... (maaf Ziz becanda! he....)

Itu Aziz anak Wantilgung.

FYI, madding di atas kepala Restu adalah madding SMA 1 Ngawen. Di bagian atas madding yang agak terbuka itu adalah halaman ketiga. Halaman pertamanya ialah gambar cowok berseragam OSIS itu.

Berikut ini beberapa gambar madding lain yang terpasang di depan Gedung Wanita.



Aku tidak begitu inget yang mana pastinya, tapi madding di atas adalah madding dari SMA dari Demak dan Rembang. Entah yang mana yang Demak, yang mana yang Rembang. Selain dari daerah itu. finalis madding juga berasal dari SMA-SMA di Kabupaten Grobogan. Lingkup kompetisi sendiri mulai dari Kabupaten Blora, Grobogan, Rembang, Pati, Demak, dan Jepara.

Setelah puas narsis-narsisan dan melihat-lihat madding, kami pun langsung memasuki gedung. Di dalam keadaan masih cukup sepi. Penonton yang ada masih sedikit. keadaan di dalam, menurutku sangat kotor. Gedungnya tidak terawat, keadaan tempat duduknya pun memprihatinkan. Kami, then, mengambil di tempat duduk di dekat panggung, di tribun pinggir panggung. Cukup lama kami duduk di situ, mulai sound check hingga band kedua. Karena keadaan di atas panas akupun pindah ke bawah saja, sedang anak-anak tetap di atas. Tak lama kemudian Aziz menyusul ke bawah.

Singkatnya, kami harus menunggu 7 band dan 6 dance team tampil untuk menunggu pengumuman pemenang madding. Bahkan ketika pemenag band dan dance competition diumumkan madding pun tak juga dibacakan jawaranya. Karena takut jangan-jangan madding tidak dibacakan, entah karena lupa atau tidak dilombakan, aku dan Aziz pun mencari panitia untuk menanyakan tentang madding. Kami berdua berlari memutari gedung untuk mencari panitia yang bisa ditanyai. Di tengah ketidaksabaran kami itu, kemudian kami dikejutkan dengan suara,

"Pemenang pertama madding adalah SMA ! Ngawen!"

Wah...seneng banget rasanya. Benar-benar bahagia! Segera saja Aziz dan aku bersalaman. Aku lalu menyuruh Aziz naik ke panggung tapi karena dia tidak memakai tanda pengenal peserta madding kami langsung berlari mencari anak-anak lainnya, meminta mereka agar segera naik ke panggung untuk menerima hadiah. Aku menemui Hefi dan Putri menyuruh mereka untuk naik ke atas dan bertanya mana Erna. Tapi ternyata si cewek "panjang" itu sudah di atas panggung!

Setalah menerima piala dan sertifikat cewek dari Todanan itu turun dari panggung dan kami pun bergantian memegangi piala yang baru saja diperoleh. Tak henti-hentinya kami mengagumi hasil jerih payah kami. Belum hilang girangnya kami semua karena mendapatkan juara pertama, tiba-tiba penonton bersorak. D'Masiv naik ke panggung!

Anak-anak langsung lupa dengan pialanya, mereka segera berebutan maju ke depan mendekati panggung. Depan panggung yang tadinya sepi tiba-tiba terisi penuh dengan penonton. Semua bersorak, menjerit, berteriak, dan melompat menyambut band favorit mereka muncul. Gegap gempita berkumandang, sorak sorai D'Masiver tak henti-hentinya terdengar. Ponsel pun tal lupa mereka acungkan, mereka momen yang mereka tunggu-tunggu. Udara tiba-tiba terasa panas dan langka karena ratusan orang berebut menghirupnya. Keadaan benar-benar ramai dan semua orang bersemangat. Atmosfernya sungguh menakjubkan.

Ketika Ryan D'Masiv mulai bernyanyi penonton pun menggila. D'Masiv langsung menggeber lagu berirama up-beat sebagai lagu pembuka mereka. Pilihan yang tepat karena lagu itu langsung memacu adrenalin semua yang hadir di Gedung Wanita. Semunya, cewek dan cowok, laksana kesurupan bernyanyi melompat dan menggerakkan tangan mereka mengikuti lagu. Suara sang vokalis membahana membius pencintanya bagai racun yang nikmat untuk mereka.

Setelah pertunjukan D'Masiv berakhir team madding lansung aja berpose dengan hasil perjuangan mereka.

Hayo gambar sapa yang paling lucu? Mengapa? Teliti satu per satu deh. Ada yang salah pokoknya. Aku juga baru tau kok.

Sebelum pulang panitia memberitahu aku agar kami tidak pulang terlebih dahulu dan diminta ke meja registrasi. Disitu kami, kemudian, diberi satu lagi sertifikat. Selain itu, mereka juga bilang bahwa kami akan diberi hadiah lainnya. Singkatnya, kami diberi amplop putih yang bertuliskan SMA ! Ngawen.

Setelah itu kamipun langsung pulang. ketika kami meninggalkan Gedung Wanita, waktu sudah menunjukkan pukul 18.15an. Sudah beranjak malam. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini perjalanan pulang melalui Kudus.

Sesampainya di kota jenang, kami berhenti di sebelah timur aloon-aloon, untuk ngasih makan cacing-cacing di perut dan juga merayakan kemenangan. Perjalanan menuju rumah masih sangat panjang, kami harus recharge our energy first. Kami semua mampir di KFC. Jarang-jarang kan kami makan di tempat itu, dan kemarin adalah waktu yang tepat untuk makan di restauran fast food itu. We got something to be celebrated right.

Sesudah selesai makan disitu kami pun meneruskan perjalanan. Dari kudus hingga Juwana perjalanan berlangsung lambat karena banyak sekali truk-truk besar di jalan, sedangkan lebar jalan relatif sempit. Tapi setelah Juwanan, mobil dapat melaju tanpa hambatan. Seperti ketika berangkat, kami melewati Puncak Wangi dan langsung ke Todanan. Sesampainya di Todanan si Erna turun, dan di Kunduran Restu dan aku juga turun. Aziz, Andri, Hefi, dan Putri berhenti di Ngawen. Aku sendiri meneruskan perjalanan ke Cepu dengan sepeda motor dan sampai di kotaku sekitar pukul 24.00, sudah di awal hari Kamis.

Aku yakin kami semua, Aziz, Andri, Restu, Putri, Hefi, Erna, Pak Edi, dan aku, sangatlah capek. Tapi, aku juga tahu pasti bahwa kami semua puas dan terlelap dengan senyum. Bukan karena kemenangannya, tapi karena kerja keras dan perjuangan yang telah kami lakukan.

0 Post a Comment:

Post a Comment