Hari Minggu kemarin aku ikut workshop (semacam diklat atau latihan gitu lah) Hypnoparenting. hypnoterapi, dan hipnosa. Biasanya seh, di hari Mingu aku kuliah, tapi kemarin karena kuliah di hari Minggu libur (secara mendadak) akhirnya aku ikut acara itu. Yang ngadain kampusku juga, dalam rangkaian event memperingati Hari Anak Nasional.

Acara, menurut pemberitahuan, dimulai pukul sembilan. Sekitar pukul 8.45 aku sudah ada di tempat. Masih sepi. Aku celingak celinguk kiri kanan mencari teman-temanku yang katanya ikut juga. Kemudian, aku nyoba hubungi mereka. Aku sms mereka tapi ga ada jawaban juga. So, akhirnya aku masuk duluan aja,

Di dalam ruang sudah ada kursi yang ditata melingkar tempat peserta akan duduk, termasuk aku. Aku memilih duduk di sisi kanan depan, dekat dengan layar proyektor. Selain agar bisa melihat dengan jelas, juga agar aku bisa mendengar dengan seksama. Saat itu baru ada enam orang termasuk aku yang ada di ruang. Setelah cukup lama duduk, peserta-peserta lain mulai berdatangan. Begitu juga dengan teman-temanku. Total ada lima temanku yang ikut serta.


Sesi Pertama
Workshop itu terbagi menjadi dua sesi. Di bagian yang pertama, Ken Sasmito, si pembicara, memberikan penjelasan tentang apa, bagaimana dan semua yang berkaitan dengan hypnoparenting. Ada beberapa hal baru, yang membuatku tertarik mendengarkan, tapi sebagian juga berisi hal-hal yang sudah aku ketahui (dan kuasai), hingga membuatku agak bosan dan tak terlalu tertarik mendengarkan.

Di pertengahan sesi diperkenalkan pembicara lain yang akan melatih hynotheraphy dan hypnosa. Dia mengajak kami semua berkenalan, menyalami satu persatu sembari menanyakan, ke beberapa, apakah mau dihipnotis. Hanya dua orang yang mau. Satu, seorang ibu berjilbab kuning. Dua, aku.





Di Amerika Serikat, jumlah besi yang dibuat sebagai penutup botol lebih banyak dari pada yang dibuat menjadi mobil!

Fakta-fakta unik lainnya bisa kamu baca di situsku yg lain -->>  Factapedia
Sekarang sudah masuk bulan Juli, atau bulan ketujuh dari tahun 2010. Enam bulan sudah lewat sejak aku membuat resolusi 2010-ku. so, sekarang waktunya mengevaluasi apa yang sudah tercapai, apa yang belum kesampaian. Di bawah ini ada daftar resolusi yang aku buat dulu.


1. jadi orang yang lebih sabar lagi. Yang kemarin kadang masih kurang sabar (dan bijak).
Realisasi : Resolusi pertama. Sabar mungkin ga berkurang, menurut pendapatku seh. Tapi ga bertambah juga. So, masih perlu perbaikan untuk yang ini. Apalagi soal bijak. Harus lebih bijak lagi.


2. mengerjakan tugas ngajarku lebih baik lagi. Tidak ada penundaan lagi. Ada koreksian, langsung kerjakan. Harus baut soal, langsung kerjakan. Pokoknya kerjaan sekolah harus langsung kelar! Ga boleh ditunda.
Realisasi : Untuk yang ini aku ga merasa lebih baik. Bahkan aku ngerasa lebih buruk. Selalu kejar-kejaran ma deadline. Payah. Harus lebih baik, Dody. Harus!

3. merencanakan kerjaan (ngajar) lebih rapi lagi. Tidak ada lagi kebingungan karena waktu tidak cukup sedang materi masih banyak.
Realisasi : Untuk yang ini belum bisa dilihat coz semester di tahun pelajaran 2010/2011 baru saj dimulai. So, let's see aja. I'll do the best.


Hari pertama masuk sekolah selalu exciting. Menyenangkan dan sekaligus menegangkan. Menyenangkan karena lama ga masuk sekolah dan kangen ma teman-teman. Menegangkan karena kalian bertanya-tanya akan ada di kelas mana, sama siapa.

Bagi aku, to be frank, jujur, aku tak tahu harus berharap apa. Siapapun yang menjadi muridku, kelas manapun yang akan menjadi kelasku, semua akan tetap menyenangkan. Walaupun sepertinya ga ada bedanya tapi aku sendiri ga sabar untuk melihat anak-anak kelasku dan juga ketemu dengan anak-anak yang lain, yang dulu aku ajar.

Sebelum hari ini, terakhir ketika masuk, yang aku tahu adalah aku akan menjadi wali kelas anak X-1 (lagi). Sampai pagi tadi pun, ketika ditanya salah satu anak yang sekarang menjadi siswa kelas XII Sosial 4 tentang akan menjadi wali kelas mana, aku menjawab di X-1. Coz memang setahuku ya disitu. Tapi ternyata menjelang siang tadi aku diberitahu Bapak Efan kalau aku berubah menjadi wali kelas XI Sosial 1.

"Okay, that's fine. Kelas manapun pasti hebat," kataku dalam hati.

So, aku kemudian pergi ke kelas XI Sosial 1 menyapa dan memperkenalkan diri ke mereka bahwa aku wali kelasnya.

Kesanku? So far so good. Aku tak berharap apa-apa ketika masuk kelas, tapi mendapat kesan yang bagus.

Satu tahun ke depan, dua semester ke depan pasti menjadi tahun dan semester yang hebat. Tak sabar belajar dengan mereka.
Tahu maksud dari judul diatas tidak?

Misalnya seperti ini..suatu hari kamu pengen beli bakso di tempat favoritmu. Kamu pengen banget hingga saat di perjalanan menuju kesana pun sudah membayangkan gimana enaknya bakso itu. But, sayangnya pas sampai disana ternyata tutup! Peristiwa seperti itulah yang dinamakan kecelek atau kecilik (ga tau gimana ejaannya yang bener).

Pagi tadi aku berangkat ke sekolah. Rencananya aku mau mengganti piket liburan yang seharusnya aku lakukan Senin kemarin. Waktu itu aku ga masuk karena masih di Surabaya. Sebenarnya kemarin, Jumat, Lek Puj, penjaga sekolah & tukang kebun sekolahku, meminta aku untuk datang ke rumahnya sambil sekalian masuk sekolah. Tapi, aku berpikir kalau kesana Jumat maka piket liburanku cuma sebentar, hanya sampai jam 11, sedangkan piketku yang sebenarnya di hari Senin sampai jam 12.30an. Karena itu aku batalkan datang ke rumah Lek Puj (dan mengambil piket liburan di hari Jumat). Aku ga mau mbathi, ambil untung alias korupsi jam piket.

"Ah, Sabtu aja biar bisa mpe siang. Jumat aku ke bengkel dulu nyervisin motor," batinku waktu itu.

Ya udah akhirnya aku baru ke sekolah pagi tadi.

Di perjalanan, kala melewati SMA 1 Jepon, sekitar 20 km dari rumahku, aku sedikit bertanya dalam hati,

"Kok sepi ya? bukane biasanya siswa baru masuk sekolah?"

Pertanyaan yang sama terlintas ketika aku melewati SMA 1 Tunjungan yang jaraknya kurang lebih 40 dari tempat tinggalku, "kok sepi ya?"

Meski bertanya-tanya, aku tak berpikir macam-macam atau menduga-duga. Aku teruskan perjalanan menuju tempatku bekerja.

Sesampainya di sekolah, aku menemui keadaan sekolah yang sepi, sama seperti SMA  1 Jepon dan SMA 1 Tunjungan.

"Hmmm....," aku makin bertanya-tanya.

Saat aku sedang memarkir motorku, Lek Min, salah satu penjaga & tukang kebun lainnya, dari jauh berteriak,

"Wooii..prei. Sekolahe prei."

Sekolah libur katanya. Sampai disitu aku masih ga ngeh, belum paham. Aku berpikir yang dia maksud hanyalah libur biasa. Libur anak sekolahan dan atau hanya piketnya yang libur.

"Iya ga apa-apa lek, aku cuma ngganti piket," jawabku.

Lek Min lalu bilang kalau Lek Puj bertanya tentang aku dan mencariku. Ingin tahu mengapa Lek Puj mencariku, aku langsung ke warungnya, nyamperin dia.

"Prei prei kok mlebu enek opo, Pak?" tanya Lek Puj.

Aku jawab saja seperti sebelumnya, "ngganti piket, Lek."

Berkali-kali ditanya kayak gitu membuatku berpikir...dan tiba-tiba "AHA". Eureka moment. Sesuatu yang awalnya tak aku sadari akhirnya bisa aku mengerti.

Ternyata yang dimaksud libur adalah bukan sekedar libur piket atau libur sekolah tapi karena hari ini adalah libur tanggal merah. Hari Isra' Mi'raj.



"Makanyaaaa...," kataku dalam hati. "Hari libur ya tetep masuk..hadeh. Parah ne parah. Kacau...kacau," keluhku.

Singkatnya, aku kecelek atau kecilik. Atau mungkin kecelik. Apapun itu, technically aku belum membayar hutang piketku karena sekarang hari libur.

"Ini gara-gara kalender di handphone dan notebookku hitam semua,"
Selasa lalu aku lihat Eclipse, sekuel dari New Moon dan Twilight, yang masih berkisah pada kisah percintaan antara Bella, manusia, dan Edward, Vampire.



Secara keseluruhan, aku merasa film yang dibuat berdasarkan novel karangan Stephanie Meyer ini bagus. Jauh lebih bagus dari installment kedua, New Moon. Meski jika aku ingat ketika dulu aku membaca bukunya, seri yang ketiga adalah yang paling jelek diantara semuanya. Menurutku dari yang terbaik hingga terburuk adalah Twilight, New Moon, Breaking Dawn, dan Eclipse.




Pastinya, film ini dikemas dengan baik. Meski alurnya cepat, tapi tetap bisa dinikmati. Terutama jika kalian sudah membaca semua buku-bukunya. Aku menikmati film ini jauh dari sebelumnya. Kisahnya divisualisasikan dengan indah, hingga aku yang sudah tahu bagaimana alur ceritanya pun tak sabar menunggu apa yang terjadi berikutnya. Bukan karena sudah lupa ceritanya, tapi ingin tahu bagaimana cerita itu akan digambarkan. David Slade, director film ini, benar-benar pintar dalam meramu film ini.


Sama seperti bukunya yang cenderung 17 tahun keatas, hingga membuat aku menolak beberapa anak SMANGA yang ingin meminjam novel Eclipse, versi filmnya ini pun juga demikian. Bahkan, tidak sekedar 17 tahun keatas film ini ratingnya adalah dewasa. Jadi tunggu beberapa tahun lagi maka kalian sudah bisa melihatnya.

Untuk sementara, nikamati dulu trailernya.
Kemari kita sudah berbicara sedikit tentang apa yang akan kalian lakukan satu tahun ke depan, di tahun pelajaran 2010/2011. Apa targetmu dan bagaimana rencanamu agar target itu tercapai. Untuk kalian yang sekarang kelas XII, apa yang ingin kamu capai? Apa rencanamu setelah lulus nanti? Pengen kuliah? Atau kerja? Kuliah apa dan kerja apa? Semua itu yang harus kamu rencanakan.

Seperti yang aku bilang kemarin, setiap mimpi yang besar selalu diawali dengan langkah yang kecil. Untuk membuat agar langkah itu bisa mengarahkan kita menuju tujuan, kita perlu rencana. Singkatnya seperti itu.

Berikut ini sedikit tips akan apa yang harus kamu lakukan untuk meraih tujuanmu.

1) Tentukan tujuanmu
Cari tahu apa yang kamu inginkan. Tujuan itu bisa jangka pendek.kisaran waktu satu tahun ke depan, tapi mungkin saja jangka panjang, misal lima tahun kedepan. Tuliskan keinginanmu itu sebanyak-banyaknya. Lalu sisihkan hingga hanya tersisa lima tujuan yang paling kamu anggap penting. Urutkan dari 1 ke lima, dari yang terpenting hingga kurang penting.

2) Buat tujuan itu menjadi menarik dan menyenangkan
Tuliskan hal-hal yang akan kamu lakukan dan rasakan jika tujuanmu itu tercapai. Tuliskan itu satu persatu. Bayangkan bagaimana perasaanmu jika keinginanmu terwujud, tuliskan itu secara mendetail. Kamu bisa juga membuat catatan kecil yang berisi tentang apa-apa yang akan kamu lakukan dan rasakan jika cita-citamu tercapai. Bawa catatan itu kemanapun kamu pergi, sebagai pengingat juga.

3) Perinci tujuanmu
Cita-cita yang tinggi, mimpi yang besar memang bisa menyemangati kita, tapi itu juga bisa mengintimidasi kita. Cegah hal itu terjadi dengan cara membuat tujuan kita jadi terperinci.
Satu persatu, sedikit demi sedikit. Ingatlah pepatah terkenal dari Cina yang menyatakan bahwa perjalanan 1000 mil pun dimulai dari langkah pertama. Langkah awal itu yang harus kamu tuju. Jadi tentukan langkah pertamamu, raih itu, kemudian baru coba raih langkah kedua. Begitu seterusnya. 

Misalnya, jika itu berkaitan dengan nilai, kamu mempunyai target nilai ekonomi mendapatkan 85. Setelah itu buatlah target antara atau step untuk mendapatkan nilai 85 tadi. Jika kamu kesulitan menentukan tujuan antara, maka ambil itu dari nilai ulangan pertama. Apabila nilai ulangan pertamamu mendapat 40, maka target antara yang pertama adalah 50. Kedua, 60. Ketiga,70. Begitu seterusnya. Kamu bisa juga membuat target pertama itu menjadi 45, kemudian 55, dan seterusnya. Intinya, buat target yang bisa kamu capai, jangan terlalu tinggi yang akhirnya malah membebanimu. Ingat, mulai dari langkah kecil.

4) Buat rencana terperinci untuk meraih target
Rencana ini tentu saja untuk yang pertama. Buat daftar langkah yang akan kamu lakukan untuk meraih target itu. Harus belajar berapa jam, dari jam berapa sampai jam berapa, materi apa saja yang harus dikuasai dan lain lainnya. Sekali lagi, buat itu secara mendetail. Buat juga checklist untuk mengontrol diri kamu sendiri tentang apa-apa yang sudah kamu lakukan dan harus kamu lakukan.

5) Konsisten
Lakukan semua rencana yang sudah kamu buat. Sebagus apapun rencana yang sudah ditulis, jika itu tidak kamu lakukan, maka semua akan percuma. Agar selalu semangat, kamu bisa mengingat dan membayangkan apa yang akan kamu peroleh jika tujuanmu tercapai (kembali ke langkah kedua). Selalu semangati dirimu.

Itu beberapa langkah yang bisa kamu lakukan. Tentu saja, semua pada akhirnya nanti tergantung keinginan kalian. Jika kamu sangat menginginkannya dan yakin dapat mencapainya, maka semua itu akan tercapai. Dan tolong dingat, semua langkah itu hanya bisa dilaksanakan jika kalian jujur. Tanpa kejujuran kalian idak akan bisa mengawasi kemajuan langkah yang kamu lakukan.

So, selalu jujur. Karena jujur itu yang terpenting. It's not about win or lose, but about how we play to win.
Liburan sudah hampir selesai. Tak terasa ya? Atau mungkin kerasa banget coz sudah kangen ma temen-temen, sudah pengen becandaan lagi. Mungkin sudah kangen ma pelajaran dan guru-gurunya juga. Beberapa diantara kalian mungkin sudah ga sabar pengen masuk karena pengen segera tahu sekelas ma sapa. Mungkin juga ada yang berharap untuk bisa sekelas ma someone.. : - )



Anyway, apapun itu alasan kalian, apa kalian sudah siap untuk masuk sekolah? Benar-benar siap? Apa yang kalian siapkan untuk menghadapi tahun pelajaran 2010/2011 ini? Yang lebih penting lagi, apa target kalian tahun pelajaran yang akan datang ini? Dream big guys. Bermimpilah yang tinggi, tapi ingat mimpi yang tinggi juga dimulai dari langkah kecil. Set your goal. Tentukan tujuanmu. Make your plan. Buatlah rencanamu agar tujuanmu tercapai.