So, bagaimana dengan pengawasan hari ini? Dari skala 0-100, aku beri skor 50 untuk ruang 06.
Pagi tadi aku berangkat jam 06.35an dari rumah. Pertama, karena jarak rumah ke Jepon relatif dekat. Kedua, sebab bel masuk ujian baru akan berbunyi di jam 07.30. Jadi, sudah sangat pas aku berangkat di jam segitu.
Di SMA 1 Jepon,aku sampai pada pukul 07.00. Meski di jalan sempat takut terlambat, tapi ternyata sesampainya aku disana keadaan masih sepi. Cuma ada tiga pengawas perempuan dan tiga laki-laki. Lalu, aku segera menyalami para pengawas. Hanya yang laki-laki.
Biasanya sesampainya aku di skul, saat ada jeda waktu, aku langsung pegang hp dan baca berita, tapi pagi tadi ada salah satu guru yang cukup muda yang mengajakku ngobrol. Ternyata, dia adek kelasku saat SMA. Kejutan pertama hari ini.
Pada waktu bel masuk berbunyi, para guru pengawas ruang langsung menuju papan jadwal untuk mengetahui dimana akan bertugas. Ternyata, kejutan kedua, aku mengawasi di ruang yang sama dengan guru tadi.
Jujur aku senang. Kenapa? Karena aku tidak akan terlalu sungkan untuk menolak berbicara dengan dia :-)
So, singkat aja, seperti kemarin, aku langsung ke ruang, mengecek bangku (udah rapi), mempersilakan anak-anak masuk (mereka menyalami), anak-anak menyiapkan dan berdoa (yang lamaaaa...sekali!). Aku sempat mikir,
"Apa mereka nunggu aku men-"selesai"-kan doa mereka?" (kebiasaan tiap sekolah kadang berbeda)
"Kok lama ya?"
"Doa apa seh?"
"Masa tertidur?!" (hahaha..kalau yang ini kidding)
Setelah doa selesai, aku greet mereka semua dan, lalu, aku bacakan tata tertib UN. Sama seperti kemarin, mereka mendengarkan (tentu saja). Selain itu, urutan kejadiannya juga sama seperti kemarin.
Perbedaanya, terutama jika dibandingkan dengan pengawasan di hari pertama jam kedua, adalah hari ini aku bisa dengan tenang ngawasi. Walau, partner pengawas, yang juga berasal dari Cepu, juga mengajak berbicara tapi tidak seperti kemarin lah. Aku bisa menolak, dan dia sendiri juga tak terlalu banyak ngomong.
Anak-anak juga tenang. Terutama di satu jam pertama. Melewati jam 09.00 beberapa anakmulai terlihat melirik ke teman-temannya. Masih dalam taraf wajar, hanya melirik dengan mata minta pertolongan, tapi belum ditolong, karenanya aku tidak menegur. Dengan melihat saja, mereka sudah diam. Di jam 09.20an anak-anak mulai ada yang berusaha mencontek, tidak sekedar dengan mata, tapi dengan berbisik dan kode. Tentu saja aku mulai menegur mereka. Sampai sejauh ini semua masih bisa dikontrol. Mereka mendengarkan dan kemudian diam ketika ditegur. Masalah mulai muncul ketika waktu melewati 09.30. Jumlah anak yang berusaha mencontek semakin banyak, otomoatis aku memperingatkan mereka.
Sambil tersenyum aku mencoba meyakinkan mereka semua untuk bekerja sendiri-sendiri. Aku berusaha menebalkan kepercayaan diri mereka, bahwa dengan jujur pun meeka akan lulus.
Tapi ternyata, satu anak di kasih tahu, anak yang lain ganti mencontek. Satu anak diingatkan lalu diam. Tak sampai satu menit dia sudah berusaha mencontek lagi.
Secara keseluruhan, pagi tadi, aku seolah berkejar-kejaran. Anak berusaha nyontek, aku menegur. Begitu seterusnya. Bisa dibilang, hari ini sama dengan jam kedua Senin lalu. Bedanya adalah aku bisa berusaha dengan maksimal untuk mengontrol anak-anak agar jujur. Memang aku tidak bisa mengatakan anak-anak 100% jujur, tapi paling tidak aku bisa mengatakan bahwa paling tidak lebih dari 60% pekerjaan mereka dilakukan dengan jujur. Aku juga tidak bilang aku bahagia, bahkan aku sedih melihat merekamasih berusaha mencontek ketika aku sudah memperingatkannya
Seperti yang aku katakan tadi, aku beri nilai 50 untuk kejujuran mereka.
Hari ini bukan pengawasan yang terbaik. Sampai sejauh ini, urutan terbaiknya adalah:
- Ruang 05 MAN Blora
- Ruang 06 SMA 1 Jepon
- Ruang 08 MAN Blora
0 Post a Comment:
Post a Comment