>Jumlah penderita Human Immuno Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrom (AIDS) di Indonesia, terus meningkat. Karenanya, dibutuhkan peran aktif dari pemerintah dan lembaga nonpemerintah, serta perguruan tinggi dan masyarakat untuk mengatasi hal tersebut.
Menurut Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Agung Laksono, saat ini, jumlah orang di Indonesia yang hidup dengan HIV dan AIDS (ODHA) tercatat sekitar 298 ribu orang. Sedangkan rata-rata kumulatif kasus AIDS nasional hingga September 2009, yakni 8,15 per 100.000 penduduk.
''Ini merupakan ancaman yang serius,'' ujar Agung saat membuka Pekan Kondom Nasional (PKN) 2009 di Ruang Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Senin (30/11). Kegiatan itu juga digelar bersamaan dengan Seminar Nasional AIDS dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia 2009.
Sementara itu, berdasarkan data Departemen Kesehatan, hingga September 2009, total kasus AIDS yang dilaporkan mencapai 18.442 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 13.654 pria, 4701 perempuan, dan 87 lainnya tidak diketahui.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional itu menambahkan, saat ini di Indonesia hampir tidak ada provinsi yang dinyatakan bebas HIV dan AIDS. Dia menyebutkan, lima provinsi dengan jumlah penderita AIDS tertinggi yakni Papua 17,9 kali angka nasional, Bali (5,3), DKI Jakarta (3,8), Kepulauan Riau (3,4), dan Kalimantan Barat (2,2). Bahkan, HIV dan AIDS diprediksi telah ditemukan di lebih dari separuh jumlah kabupaten dan kota di Indonesia.
Agung menjelaskan, jika dilihat dari cara penularannya, sebagian besar terjadi melalui perilaku heteroseksual, yakni 49,7%. Selain itu, melalui penggunaan narkoba suntik (40,7%), dan pria berhubungan seks dengan pria (3,4%).
Sedangkan dari segi usia, lanjut Agung, penderita terbanyak AIDS adalah kelompok usia 20-29 tahun yang mencapai 49,57% kasus. Setelah itu, diduduki oleh kelompok usia 30-39 tahun sebanyak 29,84% kasus, dan kelompok usia 40-49 tahun, 8,71% kasus.
''Semua elemen masyarakat harus melakukan tindakan nyata untuk mencegah HIV dan AIDS,'' tegas mantan Ketua DPR RI periode 2004-2009 tersebut.
Agung menerangkan, penanggulangan HIV dan AIDS sebagai emerging infection disease telah dicantumkan dalam quick wins di jajaran Kementerian Menko Kesra. Dia pun berharap, hal tersebut mendapat dukungan aktif dari lembaga nonpemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat.
Agung mengakui, kendala dalam penanggulangan HIV dan AIDS yakni belum memadainya cakupan dan efektivitas program untuk mencapai target universal. Kendala lain, sistem pelayanan kesehatan yang belum merata di seluruh daerah.
Sumber: Republika
0 Post a Comment:
Post a Comment