Berbeda dengan hari lainnya, aku bangun lebih awal hari ini. Pagi tadi, sebelum pukul 5 aku sudah terjaga dan merapikan tempatku berbaring. Aku ingin berangkat lebih awal kali ini. Dan aku berhasil.
Aku sampai di sekolah lebih pagi dari akhir-akhir ini. Memang bukan rekor terpagiku, tapi cukup pagi untuk memberiku kesempatan untuk membagi form biodata untuk kelasku, sekaligus untuk memperkenalkan diri.
Ketika masuk kelas tadi tempat duduk di kelasku yang baru, sepuluh satu, sudah hampir penuh. Hanya satu dua bangku saja yang belum terisi. Beberapa anak saat aku masuk, terlihat sedang mengerjakan PR. PR matematika tepatnya. Kegiatan khas yang sering dilakukan anak sekolahan. Salah satu contoh budaya yang tak layak untuk dilestarikan. Meski mereka mengerjakan tugas rumah, tapi keadaan kelas bisa dibilang cukup tenang. Anak-anak tidak bergerombol, seperti kucing kelaparan yang memperebutkan makanan, dalam hal ini master contekan untuk mengerjakan PR, tapi mereka cenderung berpasangan. Entah karena berdiskusi atau karena tiap pasang sudah mendaptkan contekan masing-masing. Aku rasa aku lebih memilih kemungkinan pertama bahwa mereka berdiskusi. Sesuatu yang positif tentunya.
Segera setelah aku masuk kelas tadi pagi, aku langsung membagikan formulir biodata yang harus mereka isi. Biodata itu selain berguna untuk mengisi data di raport, juga akan bermanfaat bagiku untuk mengetahui gambaran singkat tentang diri tiap anak. Yang nantinya akan membantuku dalam menentukan langkah yang harus aku ambil kedepannya. Contohnya, jika aku mengetahui domisili mereka, jika mereka terlambat masuk sekolah, aku akan bisa menentukan alas an keterlambatan mereka masuk akal atau tidak. Itu salah satu manfaatnya.
Ketika membagikan biodata yang harus mereka isi tadi, tiba-tiba satu orang anak berkata,
“Pak, dlapat salam dari Rengga.”
FYI, Rengga adalah salah satu mantan anak SMA ! Ngwen juga.
Spontan setelah mendengar hal itu aku langsung menyahut,
“Lha kamu siapa? Adeknya ta?”
“Iya Pak, saya adeknya,”
“Laopo dia saiki? Salam balik aja buat dia,” sahutku sambil terus membagikan kertas yang ada di tanganku.
Hari ini pertemuanku dengan anak kelasku berlangsung cukup baik. Karena tidak ada jam di kelas itu hari ini, maka aku memakai jeda waktu sebelum pelajaran di mulai di pagi hari. Selain itu di siang harinya, aku meminta waktu 30 menit dari mereka untuk menyampaikan hal yang berkaitan dengan perwalian. Mereka pun tampaknya tidak berkeberatan walau harus pulang jam 14.00, lebih siang daripada seharusnya di jam 13.30.
Awal yang bagus menrutku. Juga ada kejutan yang bagus, mengetahui anak yang ada di kelasku sekarang adalah adik dari mantan anak didikku dulu. Salah satu muridku yang berpotensi juga.
Adakah kejutan-kejutan menyenangkan lainnya setelah ini?
0 Post a Comment:
Post a Comment