>Seperti yang aku ceritakan di postingan sebelumya, Sabtu kemarin aku tidak masuk karena harus mengkuti kuliah pertamaku. Otomatis kelas yang seharusnya aku ajar menjadi kosong. Seperti biasa aku sudah memberikan tugas pada mereka. Sebenarnya dengan pemberian tugas tersebut bisa dkatakan masalah selesai. Akan tetapi kosongku di hari Sabtu tidak terjadi di Sabtu kemarin, akan tetapi juga di Sabtu-Sabtu berikutnya, paling tidak sampai ada perubahan jadwal yang tidak membuat bentrok jadwal ngajar dan kuliahku. Jika aku hanya memberikan tugas setap Sabtunya, maka anak-anak atau kelas yang ada jamku akan banyakl tertinggal pelajaran. Aku akan banyak merugikan mereka. Meski tujuanku dalam kuliah adalah untuk mereka juga, tapi kalau dalam melaksanakan belajarku aku mengorbankan mereka tentu hal tersebut tak bisa dibenarkan. Oleh karena itulah aku memutuskan, selain member tugas, aku juga akan mengganti jam kosongku itu. Walaupun aku tahu anak-anakku baik, tak digantipun mereka tak akan keberatan.
Sesuai jadwal, di hari Sabtu aku mengajar anak X-1 (2jam), XI sosial 3 (1 jam), dan XI Sosial 2 (1 jam). So, aku harus mengganti jam kosong di semua kelas itu sesuai dengan jamnya. Yang ada dalam rencanaku adalah di hari Senin aku akan memberikan jam pengganti untuk kelas X-1 karena kebetulan di hari itu kelas X-1 ada jam bahasa Inggris. Kelas XI sosial akan mendapat giliran di hari Selasa dan Rabu, setelah di hari Seninnya aku menginformasikan ke merek. Terutama agar mereka tak lupa membawa buku dan minta ijin ke orang tua untuk pulang lebih telat.
Senin pagi, tanggal 7 Sepetember, aku masuk seperti biasa. Hari itu aku sudah mengeset semangatku untuk memberikan jam pengganti. Tanggal itu aku sudah mengatur semangatku untuk pulang siang. Sesampainya di sekolah aku terkejut karena ada pesantren kilat. Mengapa terkejut? Tentu saja karena adanya pesantren kilat jadwal yang tadinya aku rencanakan berubah. Hari itu aku tidak bisa memberikan jam pengganti di kelas X-1 karena mereka tentu saja tidak membawa buku. Senin itu aku hanya melaksanakan rencanaku untuk menginformasikan jadwal tambahan jam pengganti ke kelas XI sosial 2 dan 3. Aku bilang ke anak XI Sosial 2 bahwa mereka di hari Selasa aka nada jam pengganti dari jam 12.oo-12.30. Sedang, ke anak XI Sosial 3 aku bilang mereka mendapat jam pengganti di hari Rabu. Tak lupa juga aku minta mereka untuk ijin pulang telat ke orang tuanya.
Di hari Selasa, seperti yang dijadwalkan, jam pengganti untuk kelas XI Sosial 2 dilaksanakan. Ada dua anak perempuan yang ijin, karena ada keperluan. 39 anak sisanya masuk dan mengikuti pelajaran dengan baik. Masalah utama yang mungkin terjadi ketika jam pengganti adalah keengganan. Hal tersebut bisa dinaklumi karena mereka harus mengikuti pelajaran disaat teman-teman sesekolah mereka sudah pulang. Walaupun masalah tersebut mungkin saja terjadi, tapi di kelas XI Sosial 2 hal seperti tu tidak ada. Ke-38 anak yang hadir mendengarkan materi yang dijelaskan dengan enjoy. Mereka juga tertawa, mereka bisa juga diam meperhatikan ketika aku menerangkan materi. Tidak tampak sedikitpun kesan bahwa mereka terpaksa. Aku bangga dengan mereka. Bukan hal yang mudah bagi mereka untuk tetap di sekolah ketika seharusnya mereka pulang. Di saat mereka bisa mengesampingkan keinginan mereka untuk pulang dan tetap berada di kelas, itu adalah hal yang benar-benar hebat.
Di hari Rabu, apa yang terjadi sebelumnya ternyata tidak terjadi di kelas XI Sosial 3. Dari 40 anak yang ada, ahnya 5 anak yang hadir. Emapat cowok dan satu cewek.
ada beberapa hal yang mungkin membuat 35 anak lainnya tidak hadir. selain faktor keengganan yang aku jelaskan di atas, fakta bahwa jam pengganti bagi kelas XI Sosial 3 dilaksanakan setelah pesantren kilat mungkin sekali membuat mereka lebih enggan lagi untuk mengikuti jam pengganti. Pun begitu, hal tersebut bukanlah alasan. Ketika lima anak lainnya bisa, mengapa mereka tidak bisa?! Jujur, untuk jam pengganti yang kedua ini sedikit mengecewakan. Tapi sisi baiknya adalah ada 5 anak hebat yang bisa mengalahkan kemalasan dalam mengikuti jam pengganti.
Hari ini tadi, Kamis, jam pengganti dilaksanakan di kelas X-1. Berbeda dengan kelas XI Sosial yang hanay 30 menit, jam pengganti di kelas ini berlangsung dari pukul 12.00 hingga 13.00. Hebatnya, semuanya hadir dan semnagat dalam mengikuti materi. Memnag pada awalnya mereka seperti malas. Ada usaha untuk menawar dan menunda jam pengganti untuk dilaksanakan besuk. Tapi ketika aku menolaknya dan melaksanakan pelajaran saat itu juga, mereka semua bersemangat. Pelaharan yang berlangsung 1 jam tadi pun tidak terasa. Aku bangga sekali pada mereka. Sedikit berbeda dengan kakak kelasnya, godaan bagi mereka adalah lamanya jam pelajaran yang mungkin saja menambah keeenggana dalam mengikuti pelajaran.
Jam pengganti yang aku lakukan minggu ini secata keseluruhan berlangsung dengan baik. Meski ada beberapa anak yang tidak hadir, tapi jalannya pelajaran bagi anak-anak yang hadir bisa berlangsung dengan maksimal. Itu yang penting. Selain kepuasaan yang disebabkan oleh ahal itu ada dua hal lain yang membuiatkan senang. Pertama, aku sudah melaksanakan tanggung jawabku. Dan yang kedua, aku bisa mengakahkan kemalsanaku. Sama seperti yang terjadi pada mereka anak-anakku, aku pun terkadang juga malas. Apalagi rumahku 56 km dari sekolah. Thanks God semua itu bisa aku lewati. Semoga kedepannya lebih baik lagi.
0 Post a Comment:
Post a Comment