Sabtu dan Minggu, tanggal 5-6 September, minggu yang lalu aku ke Surabaya. Pada awalnya aku tidak tahu ada apa sebenarnya. Yang pasti aku diminta untuk ke kampus pada hari Sabtu jam 13.00. FYI, aku sebelumnya mendaftar kuliah S2 di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Meskipun demikian aku belum tahu apakah akan diterima atau tidak. Pihak kampus hanya berkata bahwa seminggu lagi aku akan ditelepon tentang hasilya. Seminggu kemudian kampus menelepon aku dan memintaku datang di 5 dan 6 September kemarin. itulah mengapa aku ke Surabaya hari itu.
Karena jam 13.00 sudah harus ada di kampus, maka Sabtu itu aku tidak masuk sekolah. Aku berangkat dari Cepu sekitar pukul 07.30an. Seperti biasa perjalanan dari Cepu ke Surabaya memakan waktu sekitar 3-4 jam. Karena kampus itu berada di Surabaya bagian timur maka perjalanannya sekitar 4 jam. Sebelum ke kampus aku ke rumah tanteku dulu, sekitar 15 menit dari kampus. Jam 11an aku sampai di Rungkut, tempat dimana rumah dari adik Ibuku itu berada.
Jam 12.40an aku berangkat ke kampus. 5 menit sebelum pukul 13 aku sampai kampus. Segera setelah memarkir motorku aku menuju gedung pasca sarjana, tempat kuliah S2 berada. Aku tahu dmana gedungnya karena disitulah tempat aku mendaftar. Tapi hari itu aku sebenarnya tidak tahu harus kemana. Pihak kampus yang menelepon kemarin hanya memntaku datang, tanpa penjelasan lebih lanjut harus kemana atau menemui siapa. Masuk ke dalam gedung tempat tersebut masih sepi. Hanya ada seorang wanita yang duduk di hall. Aku tak tahu siapa dia. Aku pkir dia mungkin salah satu mahasiswa S2 yang sedang menunggu kuliah. Apakah aku juga akam kuliah juga. Aku tak tahu karena waktu itu aku masih belum tahu statusku sudah diterima atau belum. Memang sepertnya aku diterima, tapi tetap saja aku belum yakin karena belum ada konfirmasi resmi. Setelah sempat bingung, aku lalu menuju ke ruang dmana aku mendaftar kemarn. Celakanya, ruang itu terkunci. Uh, bingung aku waktu itu. Di saat yang sama tempat tersebut mash sepi. Celingak-celinguk aku. di tengah kebingunganku, dari lantai atas turun seorang pria paruh baya, dia berjalan menuju ke ruang yang tadi terkunci dan membukanya.
"Nah," seruku spontan karena merasa lega tahu harus bertanya ke siapa.
Cepat saja aku menyusulnya. Aku masuk ke ruang itu dan bertanya ke dia. Bapak tersebut lalu mengarahkanku ke ruang administrasi Magster Psikologi (aku mengambil kuliah jurusan Psikologi),
"Di seberang ruangan ini Mas. Lurus saja."
Setelah berterima kasih aku lalu keluar dari ruangan dengan perasaan seperti orang kehausan yang mndapat segelas air. Lega.
Aku menuju ruang yang dimaksud orang tadi.Disana ternyata sudah banyak orang. Karena di dalam ramai aku duduk di luar dulu, Aku perhatikan orang-orang yang ada di dalam menandatangani sesuatu, semacam absen sepertnya. Mereka juga mendapatkan handout alias buku yang berisi materi kuliah.
"Lho kuliah ta? Langsung kuliah?" tanyaku dalam hati.
Pertanyaanku itu terjawab setelah aku mendapat giliranku. Memang hari itu aku langsung kuliah. Mata kuliah hari itu adalah Psikodiagnostik. Dimulai dari jam 13.00 sampai jam 18.00. Sedangkan esoknya dari jam 09.00 hingga 15.00 dengan mata kuliah Psikologi Umum.
Hari itu aku tidak menyangka bahwa aku akan langsung kuliah. Pikirku aku dipanggil karena ada urusan lainnya. Tidak menyangka akhirnya impianku terlaksana. Sudah lama aku ingin kuliah lagi, terutama ingin belajar di jurusan ini. Setelah sekian lama akhirnya mimpiku terwujud juga.
Sabtu dan Minggu tanggal 5 dan 6 itu aku duduk mendengarkan guruku atau dosenku menjelaskan materi. Biasanya aku yang ada di depan "mendongeng". Kali ini bukan aku. Peranku berbeda disini. Disitu aku seperti anak yang mendengarkan kisah certa penuh keajaiban, Seorang anak yang dengan antusias mendengarkan, bahkan ketika merasa lelah dan mengantuk masih tetap ingin mendengarkan. Aku disitu seperti seseorang yang mendengarkan kekasihnya bercerita. Bahkan ketika yang diceritakan sepele dan tak bermakna, aku terpesona dibuatnya. Aku disitu belajar.
Belajar bagaimanapun juga adalah sesuatu yang menyenangkan. Menerima pengetahuan-pengetahuan baru bagaimanapun juga tentu membahagiakan. Diantara semuanya, yang paling menyenangkan dan membahagiakan adalah bahwa itu semua akan "memperkaya" kita, akan buat kta lebih bermakana. Bukan karena gelarnya atau gengsinya, tapi karena apa yang kita dapat dari belajar bisa kita gunakan untuk membantu sesama. Terutama bagiku. yang palng membahagiakan juga menyenangkan adalah membayangkan bahwa apa yang aku dapat nantinya bisa mempermudahku dalam usaha untuk mebantu anak-anakku nantnya, dalam mengajar.
Mungkin saat ini ada diantara kalian yang masih belum bisa menikmati belajarmu. Iya aku tahu terkadang belajar sangatlah membosankan. Tapi cobalah temukan hal yang menarik dari belajar. Cobalah bayangkan manfaat yang akan kamu peroleh dari belajarmu. Bagaimanapun sulitnya, cobalah belajar. Nikmatilah selagi kamu bisa. Walau kamu mungkin sekarang tidak menikmatinya, suatu saat kamu akan merndukan masa-masa belajarmu sekarang ini.
0 Post a Comment:
Post a Comment