Masuk ke Perguruan Tinggi Negeri atau favorit adalah impian banyak orang. Biaya yang lebih terjangkau dan kualitas yang terjaga adalah alasannya. Sayangnya fakta tersebut menyebabkan persaingan untuk masuk ke universitas favorit menjadi sangat ketat.

Ada banyak trik yang bisa dilakukan, mulai dari cara memilih jurusan yang tepat, hingga menentukan bimbingan pelajar yang berkualitas agar mimpi masuk di jurusan idaman menjadi kenyataan. Bimbingan belajar bisa sangat membantu dan memperbesar peluang kita untuk lolos seleksi, celakanya biaya yang harus dibayarkan sering kali sangat besar. Bisa sampai puluhan juta! Tak semua bisa membayarnya,

Nah, disinilah peran Quipper Video bisa membantu.  Mengapa?

Pertama,





Kedua,


Seperti yang kalian rasakan, di saat-saat tertentu megang buku untuk belajar rasanya berat. Maklum sekarang emang godaannya berat, ga kayak pas jaman bapak ibu kita. Sekarang ini godaan untuk megang smartphone dan tablet melebihi hebatnya rayuan si Kunti yang cute. Tangan serasa selalu gatel untuk ngecek kaskus, Twitter, Path, Instagram, BBM, LINE, dan social media lainnya.

Saat akan berangkat les atau bimbingan belajar juga terkadang berat. Entah karena cuaca yang mendung atau mata yang berawan gelap.

Nah, dengan Quipper School dan Quipper Video kalian bisa memilih waktu belajar yang paling pas. Tak ada lagi paksaan untuk berangkat saat hati tidak mood. Ditambah lagi, menurut pengalaman saya, belajar dengan Quipper secara online terasa lebih ringan. Sesuai dengan kita generasi abad 21. Kalau di sekolah saya, dahulu tiap kali online pake wifi sekolah…mostly siswa akan buka youtube, download-download, atau ngecek social media, but sejak berkenalan dengan Quipper..lebih banyak yang memakai koneksi internet untuk belajar dan mengerjakan Quipper.

Saat malam minggu pun anak di sekolah ane banyak yang tetep belajar. Bahkan saat liburan kemarin tetep ada yang buka-buka dan mengerjakan soal-soal di Quipper.

Belajar lewat smartphone dan laptop itu gaya anak masa kini banget.

Ketiga,


Hingga 31 Januari ini ada promo diskon 10% dari QUIPPER VIDEO. Dengan memasukkan kode Promo AJJMWW maka kalian hanya perlu membayar Rp.342.000.

Biaya tersebut tentu saja masih lebih murah jika dibandingkan dengan biaya ikut bimbingan belajar.


Secara teori, satu orang satu akun, but kalian bisa juga sharing akun. You know lah, sharing is caring. Hasilnya tentu biaya yang harus dibayar jadi lebih murah.

Begini ilustrasinya,

Apabila satu akun Quipper Video digunakan 2 orang, maka Rp. 342.000 : 2 = Rp. 171.000
Apabila satu akun Quipper Video digunakan 3 orang, maka Rp. 342.000 : 2 = Rp. 114.000
Apabila satu akun Quipper Video digunakan 4 orang, maka Rp. 342.000 : 2 = Rp. 85.500
Apabila satu akun Quipper Video digunakan 5 orang, maka Rp. 342.000 : 2 = Rp. 68.400
Begitu seterusnya.

Tentu saja, meski ada sisi positif sharing akun yaitu lebih murah, ada juga efek negatifnya. Apa itu?

Sharing akun membuat kalian tak bisa menggunakan akun tersebut secara bersamaan dari tempat yang berbeda. Belajar kelompok dengan 1 komputer bisa sih tetap bisa. Tapi kalau disaat yang sama, entah secara kebetulan atau tidak, agan membuka Quipper Video di rumah, dan teman sharing akun agan mengerjakan soal-soal di Quipper Video, maka hal itu tak bisa dilakukan. Bingung nanti akunnya.

Contoh, saat Si A melihat Video pelajaran Bahasa Inggris, akan kacau belajarnya jika tiba-tiba Si B login dan mengerjakan soal-soal Bahasa Indonesia. Harus bergantian menggunakannya. Dijadwal agar adil.

So, pikirkan plus minusnya jika ingin mendaftar Quipper Video. Apakah membuat akun sendiri atau sharing, pilihan ada di agan.

Langsung saja masuk ke video.quipper.com jika ingin mendaftar. Kalau sebelumnya sudah menggunakan Quipper School maka agan bisa memakai akun tersebut, tapi boleh juga apabila membuat akun baru.

Saat melengkapi proses pendaftaran jangan lupa masukan Kode Promo untuk mendapat diskon 10%. Kode Promo untuk Diskon 10% AJJMWW Setelah itu agan tinggal mentransfer ke Rekening yang sudah ditentukan, atau membayarnya lewat Indomaret.


Gimana, murah bukan. Mudah pula. Sekarang tinggal kemauan kalian. Persiapkan diri kalian, belajar untuk UN dan Seleksi masuk perguruan tinggi dengan Quipper Video.

Oh iya, karena program dari Quipper Video ini untuk tahun pelajaran 2015/2016, alias hingga bulan Juli, maka semakin cepat kalian mendaftar di Quipper Video, semakin untung. Beruntung karena bisa belajar lebih lama.



Yogyakarta - Sekretaris Umum Panitia Nasional SBMPTN, Werry Darta Taifur mengatakan rata-rata persaingan di seleksi ujian tulis masuk kampus negeri pada tahun ini mencapai 1 : 14 atau satu kursi diperebutkan 14 peserta. Hitungan kasar ini berdasar pada jumlah peserta SBMPTN yang mencapai 693.185. "Sementara yang akan diterima hanya 99.223," kata dia saat memantau SBMPTN di kampus Universitas Gajah Mada pada Selasa, 9 Juni 2015.

Namun, tingkat persaingan di antara peserta SBMPTN secara riil berbeda-beda bergantung dengan popularitas jurusan masing-masing kampus.  Rektor Universitas Gadjah Mada, Dwikorita Karnawati mengatakan, persaingan paling ketat untuk SBMPTN di kampusnya terjadi di Jurusan Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya. "Persaingan di program studi pariwisata 1 : 107," kata dia.

Pada ketegori IPS, selain jurusan pariwisata yang memiliki pemilih terbanyak, Ilmu Komunikasi dan Hubungan Internasional juga menjadi favorit pendaftar SBMPTN. Sedangkan di kategori IPA, jurusan paling favorit bagi pendaftar SBMPTN pemilih UGM ialah Gizi Kesehatan, Pendidikan Dokter dan Ilmu Keperawatan.

Pada tahun ini, ada 62.549 pendaftar SBMPTN yang memilih UGM. Sekitar 30.320 peserta memilih kampus ini sebagai pilihan pertama dan 19.572 menjadikannya pilihan kedua. Ada 12.657 peserta lain yang memilih UGM sebagai pilihan ketiga. Kuota kursi dari jalur SBMPTN di kampus ini hanya 2.026 atau 30 persen dari julah keseluruhan mahasiswa baru di UGM pada 2015.

Adapun Ketua Panitia Lokal 46 SBMPTN DIY, Sutrisno mengatakan pada tahun ini UPN Veteran Yogyakarta menjadi kampus negeri baru yang menyediakan kursi lewat SBMPTN. UPN Veteran Yogyakarta tidak menyediakan jalur undangan atau SNMPTN, tapi membuka kesempatan mahasiswa baru lewat SBMPTN dan ujian mandiri. "Karena itu, di UPN Veteran Yogyakarta, kuota mahasiswa yang diterima dari SBMPTN bisa 80 persen dari total mahasiswa baru," kata dia.

sumber: tempo
JAKARTA - Institute Teknologi Bandung (ITB) menjadi salah satu perguruan tinggi negeri yang memiliki nilai tertinggi rata-rata pada penerima calon mahasiswa jurusan Saintek pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2015, yakni dengan jumlah 706, 52 peminat.

Data yang diperoleh Okezone pada Konferensi Pers Hasil SBMPTN 2015 di Ditjen Dikti, Kemenristek Dikti, Senayan, Jakarta, Kamis 9 Juni 2015. Menunjukan jurusan Saintek menjadi jalur yang paling populer dengan total peserta lulus terbanyak pada SBMPTN kali ini. Dari total peserta SBMPTN yang lolos ujian, terdapat sebanyak 49.719 peserta memilih jurusan Saintek.

"Tahun ini yang lulus di kelompok prodi saintek ada 49.719 orang, pada kelompok prodi soshum ada 45.878 orang, dan kelompok ujian campuran ada 26.056 orang," kata Ketua Panitia SBMPTN 2015, Rochmat Wahab dalam konferensi pers hasil SBMPTN 2015 di Ditjen Dikti, Senayan, Jakarta, Kamis (9/7/2015).

Selain ITB dengan jumlah tertinggi peminat Saintek sebanyak 706, 52 orang. Adapula PTN lain yang juga menerima banyak mahasiswa yang ingin berkonsentrasi di jurusan Saintek, yaitu Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dan Universitas Indonesia (UI). Sedangkan paling kecil peminat jurusan Saintek pada SBMPTN 2015 adalah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan jumlah yang lulus sekira 604,69 orang.

Berikut daftar 10 PTN dengan nilai rata-rata tertinggi peserta pada jurusan Saintek SBMPTN 2015 :

1. ITB dengan jumlah 706,52 orang.
2. UI dengan jumlah 673,65 orang.
3. ITS dengan jumlah 652,00 orang.
4. UGM dengan jumlah 651,99 orang.
5. Undip dengan jumlah 624,63 orang.
6. Unpad dengan jumlah 622,71 orang.
7. Unair dengan jumlah 621,15 orang.
8. UNS dengan jumlah 621, 07 orang.
9. IPB dengan jumlah 616,13 orang.
10. UNY dengan jumlah 604,69 orang.

sumber: okezone

JAKARTA - Setiap tahun, ujian Seleksi Bersama Mandiri Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) memperlihatkan tren program studi (prodi) favorit pilihan peserta. Begitu pula tahun ini.

Pada konferensi pers hasil SBMPTN 2015 di Ditjen Dikti, Kemenristek Dikti, Jakarta, Kamis (9/7/2015), Ketua Panitia SBMPTN 2015 Rochmat Wahab menjelaskan, ada lima prodi favorit baik kelompok ujian Saintek maupun Soshum. Berikut rinciannya:

Kelompok ujian Saintek:

1. Informatika dan Komputer;
2. Kedokteran;
3. Teknik Sipil;
4. Farmasi; dan
5. Agro dan sejenisnya.

Kelompok ujian Soshum:

1. Manajemen;
2. Akuntansi;
3. Hukum;
4. Komunikasi; dan
5. Administrasi.

"Tahun ini ada 121.653 peserta yang dinyatakan lulus dalam SBMPTN 2015. Sedangkan total peserta tahun ini adalah 693.185 orang," ujar Rochmat.

Hasil SBMPTN 2015 secara rinci adalah peserta yang lulus di kelompok prodi Saintek ada 49.719 orang, pada kelompok prodi Soshum ada 45.878 orang dan kelompok ujian campuran ada 26.056 orang. Pada SBMPTN 2014, hanya 105.862 orang yang lulus dari total 664.509 peserta. Sedangkan pada SBMPTN 2013, dari 585.789 peserta, yang lulus 109.853 orang.

sumber : okezone

JAKARTA - Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2015 meluluskan 121.653 siswa dari total 693.185 peserta. Meski begitu, ada ribuan kursi kosong yang tersisa. "Ada 4.311 kursi kosong pada SBMPTN kali ini. Mereka tersebar di 207 prodi pada 74 perguruan tinggi negeri (PTN)," ujar Ketua Panitia SBMPTN 2015 Rochmat Wahab dalam Konferensi Pers Hasil SBMPTN 2015 di Ditjen Dikti, Kemenristek Dikti, Senayan, Jakarta, Kamis (9/7/2015). Rochmat menjelaskan, kursi kosong ini bermakna tidak semua kuota SBMPTN 2015 yang disediakan panitia terisi. Penyebabnya pun banyak hal. "Bisa jadi karena memang tidak ada peminatnya. Atau, tidak ada kandidat yang memenuhi persyaratan di prodi tersebut. Atau bisa juga ada kandidat yang memenuhi syarat, tetapi dia sudah diterima di prodi pilihan pertama dan kedua," papar Rochmat. Meski demikian, rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu enggan mengungkap prodi apa saja yang menyisakan kursi kosong. "Kami antara sesama rektor saling menjaga. Kalau kami sampaikan, maka akan membuat prodi tersebut makin tidak diminati," imbuhnya.

Sumber : okezone