Everyone has to start something new sometimes. For some, it might be hard, but for others it is kinda natural. For me, it is something I must do to improve, to go foward. So, this is me with my brand new blog.

JP Millenix, semoga terus maju kedepannya. Semangat Jeepiiii... \( 'o' )/
 

Really love this girl. She's gettin better each time and everyday. Too bad, she had been eliminated from IMB. She definitly rocks!

PERHATIAN: Stop atau pause lagu yang tidak ingin kalian dengarkan. 

1. Love The Way You Lie - Eminem Featuring Rihanna http://j.2.z.i.aimini.net/player/mp3/?file=http://j.2.z.i.aimini.net/play/?fid=IZ2j0rIOfKEa6krryF9n&auto=yes&repeat=yes

Ini salah lagu favoritku. Love Eminem so much! Keep rappin..

Just gonna stand there and watch me burn
But that's alright because I like the way it hurts
Just gonna stand there and hear me cry
But that's alright because I love the way you lie
I love the way you lie...


2. California - Katy Perry Featuring Snoop Dogg
http://v.a.e.q.aimini.net/player/mp3/?file=http://v.a.e.q.aimini.net/play/?fid=qeAvJFEww7We3Hv40UXO&auto=yes&repeat=yes

3. Dynamite - Taio Cruz
 http://z.r.h.w.aimini.net/player/mp3/?file=http://z.r.h.w.aimini.net/play/?fid=wHrZIjLanwUULYPOlpu7&auto=yes&repeat=yes


4. Airplanes - B.o.B Featuring Hayley Williams
http://p.0.y.v.aimini.net/player/mp3/?file=http://p.0.y.v.aimini.net/play/?fid=vY0p6HQSKGV3fTWNBBBs&auto=yes&repeat=yes

5. Billionaire - Travie McCoy Featuring Bruno Mars
http://f.g.i.t.aimini.net/player/mp3/?file=http://f.g.i.t.aimini.net/play/?fid=tIGfgzRhGw1MSIDH0Esk&auto=yes&repeat=yes

6. I Like It - Enrique Iglesias Featuring Pitbull

http://y.0.3.x.aimini.net/player/mp3/?file=http://y.0.3.x.aimini.net/play/?fid=X30YWAsD5GWPZyOBczjQ&auto=yes&repeat=yes

7. Cooler Than Me - Mike Posner

http://x.v.w.g.aimini.net/player/mp3/?file=http://x.v.w.g.aimini.net/play/?fid=GwVxWwNPXKLaEligg3SU&auto=yes&repeat=yes

8. OMG - Usher Featuring will.i.am 
 http://e.h.j.j.aimini.net/player/mp3/?file=http://e.h.j.j.aimini.net/play/?fid=JJHeWrsF5xkUoJaz89Tx&auto=yes&repeat=yes

9. Find Your Love - Drake

http://p.n.i.f.aimini.net/player/mp3/?file=http://p.n.i.f.aimini.net/play/?fid=finPsFjQM4Twnf7NCpYY&auto=yes&repeat=yes

10. Ridin' Solo - Jason Derulo
http://s.u.r.v.aimini.net/player/mp3/?file=http://s.u.r.v.aimini.net/play/?fid=VruSSE1CV6fppwuI3spa&auto=yes&repeat=yes


Sudah kamu dengerin lagunya? Jika sudah kamu pasti langsung tahu seperti lagu siapa itu. Iya lagunya Wali yang Cari Jodoh. Secara pribadi aku ga suka lagu Indonesia. Dari kecil aku jarang banget banget dengerin lagu Indo, kebanyakan barat. Bukan karena jelek atau gimana, tapi mungkin lebih karena pilihan aja (though I think western songs are much better :P ).

Anyway, salah satu bukti lagu Indo juga ga kalah ya mungkin ini. Lagu milik Wali ini dinyanyikan kembali oleh Fabrizio Faniello. Dalam rilis resmi yang ada di youtube dinyatakan bahwa.

The brand new single by Fabrizio Faniello has already been a huge hit for the artist "Wali" with more then 4 million downloads and more then 1 million sold CD´s and reached the top position in the charts in his home country Indonesia. Now Fabrizio is presenting the exclusive English version of this hit with lyrics by Mary Susan Applegate ("The Power of Love" -- Jennifer Rush, Celine Dion and Air Supply) and a new pop version recorded in Sweden & Germany, supported with an outstanding top video made by Jan Reiff. 
 
Lirik lagu versi inggris ini ditulis oleh May Susan Applegate, penulis dari lagu "The Power of Love" dan direkam di Swedia dan Jerman.

Hebat juga ya.
Hari Minggu kemarin aku ikut workshop (semacam diklat atau latihan gitu lah) Hypnoparenting. hypnoterapi, dan hipnosa. Biasanya seh, di hari Mingu aku kuliah, tapi kemarin karena kuliah di hari Minggu libur (secara mendadak) akhirnya aku ikut acara itu. Yang ngadain kampusku juga, dalam rangkaian event memperingati Hari Anak Nasional.

Acara, menurut pemberitahuan, dimulai pukul sembilan. Sekitar pukul 8.45 aku sudah ada di tempat. Masih sepi. Aku celingak celinguk kiri kanan mencari teman-temanku yang katanya ikut juga. Kemudian, aku nyoba hubungi mereka. Aku sms mereka tapi ga ada jawaban juga. So, akhirnya aku masuk duluan aja,

Di dalam ruang sudah ada kursi yang ditata melingkar tempat peserta akan duduk, termasuk aku. Aku memilih duduk di sisi kanan depan, dekat dengan layar proyektor. Selain agar bisa melihat dengan jelas, juga agar aku bisa mendengar dengan seksama. Saat itu baru ada enam orang termasuk aku yang ada di ruang. Setelah cukup lama duduk, peserta-peserta lain mulai berdatangan. Begitu juga dengan teman-temanku. Total ada lima temanku yang ikut serta.


Sesi Pertama
Workshop itu terbagi menjadi dua sesi. Di bagian yang pertama, Ken Sasmito, si pembicara, memberikan penjelasan tentang apa, bagaimana dan semua yang berkaitan dengan hypnoparenting. Ada beberapa hal baru, yang membuatku tertarik mendengarkan, tapi sebagian juga berisi hal-hal yang sudah aku ketahui (dan kuasai), hingga membuatku agak bosan dan tak terlalu tertarik mendengarkan.

Di pertengahan sesi diperkenalkan pembicara lain yang akan melatih hynotheraphy dan hypnosa. Dia mengajak kami semua berkenalan, menyalami satu persatu sembari menanyakan, ke beberapa, apakah mau dihipnotis. Hanya dua orang yang mau. Satu, seorang ibu berjilbab kuning. Dua, aku.





Di Amerika Serikat, jumlah besi yang dibuat sebagai penutup botol lebih banyak dari pada yang dibuat menjadi mobil!

Fakta-fakta unik lainnya bisa kamu baca di situsku yg lain -->>  Factapedia
Sekarang sudah masuk bulan Juli, atau bulan ketujuh dari tahun 2010. Enam bulan sudah lewat sejak aku membuat resolusi 2010-ku. so, sekarang waktunya mengevaluasi apa yang sudah tercapai, apa yang belum kesampaian. Di bawah ini ada daftar resolusi yang aku buat dulu.


1. jadi orang yang lebih sabar lagi. Yang kemarin kadang masih kurang sabar (dan bijak).
Realisasi : Resolusi pertama. Sabar mungkin ga berkurang, menurut pendapatku seh. Tapi ga bertambah juga. So, masih perlu perbaikan untuk yang ini. Apalagi soal bijak. Harus lebih bijak lagi.


2. mengerjakan tugas ngajarku lebih baik lagi. Tidak ada penundaan lagi. Ada koreksian, langsung kerjakan. Harus baut soal, langsung kerjakan. Pokoknya kerjaan sekolah harus langsung kelar! Ga boleh ditunda.
Realisasi : Untuk yang ini aku ga merasa lebih baik. Bahkan aku ngerasa lebih buruk. Selalu kejar-kejaran ma deadline. Payah. Harus lebih baik, Dody. Harus!

3. merencanakan kerjaan (ngajar) lebih rapi lagi. Tidak ada lagi kebingungan karena waktu tidak cukup sedang materi masih banyak.
Realisasi : Untuk yang ini belum bisa dilihat coz semester di tahun pelajaran 2010/2011 baru saj dimulai. So, let's see aja. I'll do the best.


Hari pertama masuk sekolah selalu exciting. Menyenangkan dan sekaligus menegangkan. Menyenangkan karena lama ga masuk sekolah dan kangen ma teman-teman. Menegangkan karena kalian bertanya-tanya akan ada di kelas mana, sama siapa.

Bagi aku, to be frank, jujur, aku tak tahu harus berharap apa. Siapapun yang menjadi muridku, kelas manapun yang akan menjadi kelasku, semua akan tetap menyenangkan. Walaupun sepertinya ga ada bedanya tapi aku sendiri ga sabar untuk melihat anak-anak kelasku dan juga ketemu dengan anak-anak yang lain, yang dulu aku ajar.

Sebelum hari ini, terakhir ketika masuk, yang aku tahu adalah aku akan menjadi wali kelas anak X-1 (lagi). Sampai pagi tadi pun, ketika ditanya salah satu anak yang sekarang menjadi siswa kelas XII Sosial 4 tentang akan menjadi wali kelas mana, aku menjawab di X-1. Coz memang setahuku ya disitu. Tapi ternyata menjelang siang tadi aku diberitahu Bapak Efan kalau aku berubah menjadi wali kelas XI Sosial 1.

"Okay, that's fine. Kelas manapun pasti hebat," kataku dalam hati.

So, aku kemudian pergi ke kelas XI Sosial 1 menyapa dan memperkenalkan diri ke mereka bahwa aku wali kelasnya.

Kesanku? So far so good. Aku tak berharap apa-apa ketika masuk kelas, tapi mendapat kesan yang bagus.

Satu tahun ke depan, dua semester ke depan pasti menjadi tahun dan semester yang hebat. Tak sabar belajar dengan mereka.
Tahu maksud dari judul diatas tidak?

Misalnya seperti ini..suatu hari kamu pengen beli bakso di tempat favoritmu. Kamu pengen banget hingga saat di perjalanan menuju kesana pun sudah membayangkan gimana enaknya bakso itu. But, sayangnya pas sampai disana ternyata tutup! Peristiwa seperti itulah yang dinamakan kecelek atau kecilik (ga tau gimana ejaannya yang bener).

Pagi tadi aku berangkat ke sekolah. Rencananya aku mau mengganti piket liburan yang seharusnya aku lakukan Senin kemarin. Waktu itu aku ga masuk karena masih di Surabaya. Sebenarnya kemarin, Jumat, Lek Puj, penjaga sekolah & tukang kebun sekolahku, meminta aku untuk datang ke rumahnya sambil sekalian masuk sekolah. Tapi, aku berpikir kalau kesana Jumat maka piket liburanku cuma sebentar, hanya sampai jam 11, sedangkan piketku yang sebenarnya di hari Senin sampai jam 12.30an. Karena itu aku batalkan datang ke rumah Lek Puj (dan mengambil piket liburan di hari Jumat). Aku ga mau mbathi, ambil untung alias korupsi jam piket.

"Ah, Sabtu aja biar bisa mpe siang. Jumat aku ke bengkel dulu nyervisin motor," batinku waktu itu.

Ya udah akhirnya aku baru ke sekolah pagi tadi.

Di perjalanan, kala melewati SMA 1 Jepon, sekitar 20 km dari rumahku, aku sedikit bertanya dalam hati,

"Kok sepi ya? bukane biasanya siswa baru masuk sekolah?"

Pertanyaan yang sama terlintas ketika aku melewati SMA 1 Tunjungan yang jaraknya kurang lebih 40 dari tempat tinggalku, "kok sepi ya?"

Meski bertanya-tanya, aku tak berpikir macam-macam atau menduga-duga. Aku teruskan perjalanan menuju tempatku bekerja.

Sesampainya di sekolah, aku menemui keadaan sekolah yang sepi, sama seperti SMA  1 Jepon dan SMA 1 Tunjungan.

"Hmmm....," aku makin bertanya-tanya.

Saat aku sedang memarkir motorku, Lek Min, salah satu penjaga & tukang kebun lainnya, dari jauh berteriak,

"Wooii..prei. Sekolahe prei."

Sekolah libur katanya. Sampai disitu aku masih ga ngeh, belum paham. Aku berpikir yang dia maksud hanyalah libur biasa. Libur anak sekolahan dan atau hanya piketnya yang libur.

"Iya ga apa-apa lek, aku cuma ngganti piket," jawabku.

Lek Min lalu bilang kalau Lek Puj bertanya tentang aku dan mencariku. Ingin tahu mengapa Lek Puj mencariku, aku langsung ke warungnya, nyamperin dia.

"Prei prei kok mlebu enek opo, Pak?" tanya Lek Puj.

Aku jawab saja seperti sebelumnya, "ngganti piket, Lek."

Berkali-kali ditanya kayak gitu membuatku berpikir...dan tiba-tiba "AHA". Eureka moment. Sesuatu yang awalnya tak aku sadari akhirnya bisa aku mengerti.

Ternyata yang dimaksud libur adalah bukan sekedar libur piket atau libur sekolah tapi karena hari ini adalah libur tanggal merah. Hari Isra' Mi'raj.



"Makanyaaaa...," kataku dalam hati. "Hari libur ya tetep masuk..hadeh. Parah ne parah. Kacau...kacau," keluhku.

Singkatnya, aku kecelek atau kecilik. Atau mungkin kecelik. Apapun itu, technically aku belum membayar hutang piketku karena sekarang hari libur.

"Ini gara-gara kalender di handphone dan notebookku hitam semua,"
Selasa lalu aku lihat Eclipse, sekuel dari New Moon dan Twilight, yang masih berkisah pada kisah percintaan antara Bella, manusia, dan Edward, Vampire.



Secara keseluruhan, aku merasa film yang dibuat berdasarkan novel karangan Stephanie Meyer ini bagus. Jauh lebih bagus dari installment kedua, New Moon. Meski jika aku ingat ketika dulu aku membaca bukunya, seri yang ketiga adalah yang paling jelek diantara semuanya. Menurutku dari yang terbaik hingga terburuk adalah Twilight, New Moon, Breaking Dawn, dan Eclipse.




Pastinya, film ini dikemas dengan baik. Meski alurnya cepat, tapi tetap bisa dinikmati. Terutama jika kalian sudah membaca semua buku-bukunya. Aku menikmati film ini jauh dari sebelumnya. Kisahnya divisualisasikan dengan indah, hingga aku yang sudah tahu bagaimana alur ceritanya pun tak sabar menunggu apa yang terjadi berikutnya. Bukan karena sudah lupa ceritanya, tapi ingin tahu bagaimana cerita itu akan digambarkan. David Slade, director film ini, benar-benar pintar dalam meramu film ini.


Sama seperti bukunya yang cenderung 17 tahun keatas, hingga membuat aku menolak beberapa anak SMANGA yang ingin meminjam novel Eclipse, versi filmnya ini pun juga demikian. Bahkan, tidak sekedar 17 tahun keatas film ini ratingnya adalah dewasa. Jadi tunggu beberapa tahun lagi maka kalian sudah bisa melihatnya.

Untuk sementara, nikamati dulu trailernya.
Kemari kita sudah berbicara sedikit tentang apa yang akan kalian lakukan satu tahun ke depan, di tahun pelajaran 2010/2011. Apa targetmu dan bagaimana rencanamu agar target itu tercapai. Untuk kalian yang sekarang kelas XII, apa yang ingin kamu capai? Apa rencanamu setelah lulus nanti? Pengen kuliah? Atau kerja? Kuliah apa dan kerja apa? Semua itu yang harus kamu rencanakan.

Seperti yang aku bilang kemarin, setiap mimpi yang besar selalu diawali dengan langkah yang kecil. Untuk membuat agar langkah itu bisa mengarahkan kita menuju tujuan, kita perlu rencana. Singkatnya seperti itu.

Berikut ini sedikit tips akan apa yang harus kamu lakukan untuk meraih tujuanmu.

1) Tentukan tujuanmu
Cari tahu apa yang kamu inginkan. Tujuan itu bisa jangka pendek.kisaran waktu satu tahun ke depan, tapi mungkin saja jangka panjang, misal lima tahun kedepan. Tuliskan keinginanmu itu sebanyak-banyaknya. Lalu sisihkan hingga hanya tersisa lima tujuan yang paling kamu anggap penting. Urutkan dari 1 ke lima, dari yang terpenting hingga kurang penting.

2) Buat tujuan itu menjadi menarik dan menyenangkan
Tuliskan hal-hal yang akan kamu lakukan dan rasakan jika tujuanmu itu tercapai. Tuliskan itu satu persatu. Bayangkan bagaimana perasaanmu jika keinginanmu terwujud, tuliskan itu secara mendetail. Kamu bisa juga membuat catatan kecil yang berisi tentang apa-apa yang akan kamu lakukan dan rasakan jika cita-citamu tercapai. Bawa catatan itu kemanapun kamu pergi, sebagai pengingat juga.

3) Perinci tujuanmu
Cita-cita yang tinggi, mimpi yang besar memang bisa menyemangati kita, tapi itu juga bisa mengintimidasi kita. Cegah hal itu terjadi dengan cara membuat tujuan kita jadi terperinci.
Satu persatu, sedikit demi sedikit. Ingatlah pepatah terkenal dari Cina yang menyatakan bahwa perjalanan 1000 mil pun dimulai dari langkah pertama. Langkah awal itu yang harus kamu tuju. Jadi tentukan langkah pertamamu, raih itu, kemudian baru coba raih langkah kedua. Begitu seterusnya. 

Misalnya, jika itu berkaitan dengan nilai, kamu mempunyai target nilai ekonomi mendapatkan 85. Setelah itu buatlah target antara atau step untuk mendapatkan nilai 85 tadi. Jika kamu kesulitan menentukan tujuan antara, maka ambil itu dari nilai ulangan pertama. Apabila nilai ulangan pertamamu mendapat 40, maka target antara yang pertama adalah 50. Kedua, 60. Ketiga,70. Begitu seterusnya. Kamu bisa juga membuat target pertama itu menjadi 45, kemudian 55, dan seterusnya. Intinya, buat target yang bisa kamu capai, jangan terlalu tinggi yang akhirnya malah membebanimu. Ingat, mulai dari langkah kecil.

4) Buat rencana terperinci untuk meraih target
Rencana ini tentu saja untuk yang pertama. Buat daftar langkah yang akan kamu lakukan untuk meraih target itu. Harus belajar berapa jam, dari jam berapa sampai jam berapa, materi apa saja yang harus dikuasai dan lain lainnya. Sekali lagi, buat itu secara mendetail. Buat juga checklist untuk mengontrol diri kamu sendiri tentang apa-apa yang sudah kamu lakukan dan harus kamu lakukan.

5) Konsisten
Lakukan semua rencana yang sudah kamu buat. Sebagus apapun rencana yang sudah ditulis, jika itu tidak kamu lakukan, maka semua akan percuma. Agar selalu semangat, kamu bisa mengingat dan membayangkan apa yang akan kamu peroleh jika tujuanmu tercapai (kembali ke langkah kedua). Selalu semangati dirimu.

Itu beberapa langkah yang bisa kamu lakukan. Tentu saja, semua pada akhirnya nanti tergantung keinginan kalian. Jika kamu sangat menginginkannya dan yakin dapat mencapainya, maka semua itu akan tercapai. Dan tolong dingat, semua langkah itu hanya bisa dilaksanakan jika kalian jujur. Tanpa kejujuran kalian idak akan bisa mengawasi kemajuan langkah yang kamu lakukan.

So, selalu jujur. Karena jujur itu yang terpenting. It's not about win or lose, but about how we play to win.
Liburan sudah hampir selesai. Tak terasa ya? Atau mungkin kerasa banget coz sudah kangen ma temen-temen, sudah pengen becandaan lagi. Mungkin sudah kangen ma pelajaran dan guru-gurunya juga. Beberapa diantara kalian mungkin sudah ga sabar pengen masuk karena pengen segera tahu sekelas ma sapa. Mungkin juga ada yang berharap untuk bisa sekelas ma someone.. : - )



Anyway, apapun itu alasan kalian, apa kalian sudah siap untuk masuk sekolah? Benar-benar siap? Apa yang kalian siapkan untuk menghadapi tahun pelajaran 2010/2011 ini? Yang lebih penting lagi, apa target kalian tahun pelajaran yang akan datang ini? Dream big guys. Bermimpilah yang tinggi, tapi ingat mimpi yang tinggi juga dimulai dari langkah kecil. Set your goal. Tentukan tujuanmu. Make your plan. Buatlah rencanamu agar tujuanmu tercapai.
Melanjutkan posting yang kemarin tentang pendaftaran siswa baru SMA 1 Ngawen, ini aku upload info yang lebih lengkap dan resmi tentang PSB 2010/2011. Di bawah ini bisa kalian baca (scroll aja ke bawah untuk baca lebih lengkapnya) dan sampaikan ke teman-teman, adek, atau tetangga kalian yang ingin tahu. Semoga berguna.

http://zohoviewer.com/embed.jsp?f=vcccWu
Tahun pelajaran 2009/2010 sudah usai. Anak-anak kelas XII juga sudah lulus, itu berarti SMA 1 Ngawen akan membuka pendaftaran siswa baru kembali.

Menurut rencana pendaftaran akan dibuka tanggal 1 Juli hingga 3 Juli. Gratis tanpa dipungut biaya. Kemungkinan hanya diminta untuk membeli map aja. Ya standart lah yang kayak gitu.

Calon siswa-siswa baru hanya diminta membawa ijazah dan SKHU (beserta fotokopinya yang sudah dilegalisir). Selain itu juga diharapkan membawa foto 3x4. Untuk jumlahnya belum ada keterangan lebih lanjut yang aku tahu. Tapi untuk berjaga-jaga, siapkan saja secukupnya.

Info ini masih bersifat sementara. Untuk lebih jelasnya akan aku upload Rabu depan.
Siang tadi selepas aku membagikan raport aku lihat ada beberapa sms di inboxku. Aku langsung buka kotak pesan masuk itu dan ternyata salah satunya dari muridku. Dia bertanya, "Pak, nilaiku kok B bukan A?"

Menerima pesan dengan pertanyaan seperti itu jujur seneng. Pertama, karena dia kritis, mau bertanya apa yang tidak dia pahami. Kedua, pertanyaan itu secara tidak langsung menunjukkan keinginan dia untuk mendapatkan nilai A. Itu berarti dia mempunyai semangat yang tinggi. Tentu aku bahagia mengetahui ada muridku yang bersemangat seperti itu.

Mungkin saja, selain anak itu, ada diantara kalaian yang bertanya-tanya kenapa nilainya tidak seperti yang dikira. Apapun pertanyaan kalian, feel free to ask. Tanya aja, dan aku akan dengan senang hati menjawabnya.

Kali ini disini aku akan menjelaskan yang ditanyakan salah satu siswaku itu, yang berkaitan dengan nilai afektif. Nilai sikap atau afektif yang aku ambil itu berdasarkan lima indikator, yaitu mengerjakan tugas, jujur dalam mengerjakan tugas/ulangan, tepat waktu dalam mengerjakan tugas, bertanggung jawab, dan berani bertanya/mengemukakan pendapat.


Minggu ini mungkin minggu yang santai buat kalian. Tiap hari kalian pergi ke sekolah hanya untuk main. Tidak ada pelajaran (ya iyalah namanya abis ujian), mungkin sedikit remedy. Sedikit, karena guru-guru pun akan sibuk ngurusi nilai kalian. Itu bukan pekerjaan yang mudah. Paling tidak menurutku.

Kemarin adalah puncaknya. Selasa lalu, seharian dari pulang sekolah sampai Rabu jam 05.0an aku mengerjakan nilai-nilai kalian. Semua mulai mengkoreksi, memasukkan nilai, menghitung, dan mengecek ulang.  Iya bener aku mengerjakannya seharian mulai dari Selasa sampai Rabu. Semenitpun aku tidak tidur untuk menyelesaikan itu semua.

Akibatnya, pagi tadi ketika berangkat ke sekolah aku ngantuk banget. Perjalanan Cepu-Ngawen yang biasanya cuma 1 jam menjadi 1,5 jam lebih. Beberapa kali aku berhenti karena saking ngantuknya. Tapi, aku akhirnya nyampai juga ke sekolah.

Anyway, hari-hari ini selain hari santai, mungkin juga hari yang menegangkan buat kalian. Tegang karena tak tahu entah nanti mendapat nilai berapa, atau bahkan khawatir karena tak tahu naik kelas atau tinggal kelas. Sabtu depan adalah hari penentuannya. Saat artikel ini aku tulis, kurang tiga hari lagi.

Untuk Bahasa Inggris (dan mungkin pelajaran lainnya) kalian tak perlu menunggu lebih lama. Bagi kelas-kelas yang aku ajar, kalian bisa melihatnya disini di blog ini. Klik saja tab yang ada di atas artikel ini. Kelihatan kan?

Nilai-nilai yang aku pasang hanya nilai akhirnya saja. Mungkin sekali nilai itu tidak memuaskan kalian, tapi tolong ingat apa yang aku katakan dulu. Penentunya di nilai semesteran (UAS), jika nilai tes itu bagus maka raport juga kemungkinan besar bagus. Tapi sebaliknya, maka nilai raport juga akan jelek.  Berapapun nilai itu tidaklah terlalu penting. Yang penting adalah kalian sudah berusaha keras untuk itu dan juga jujur dalam mencapainya. Tidak mengapa nilai sekedar empat yang penting sudah mencoba yang terbaik yang kalian bisa.

Jika kalian memang tidak suka dengan nilai itu, maka waktunya evaluasi dan perbaiki lagi kedepannya. Berusaha lah lebih keras agar nilainya nanti akan lebih baik lagi. Karena percuma juga kalian kesal, jengkel, dan sedih karena nilai jelek apabila nanti sikap kalian tetap sama, jam belajar tidak ditambah, tidak belajar lebih rajin lagi. Kamu tahu apa itu artinya? Berarti jengkel, kesel, dan sedihmu palsu!

Apakah jengkel, kesel, dan sedih kalian palsu?

Buktikan itu.

Semangatlah. Ini awal bukan akhir.
Malam semua,

Untuk kalian yang sengaja buka blog ini untuk ngecek nilai, silakan klik tab "Hasil tes" di atas. Disitu tempat untuk melihat nilai. Untuk sementara  baru nilai kelas XI Sosial 2 dan XI Sosial 4. Mohon maaf rata-rata nilai ulangan belum bisa aku tampilkan. Aku belum selesai menghitung dan memasukkan datanya. Jika kalian ingin tahu, kalian bisa menghitungnya sendiri. Kalian tentu tahu caranya. Nilai tugas dan Afektif juga belum bisa aku upload. Segera menyusul. Selalu cek blog ini untuk mengetahui update nilai terbaru.

Selamat membaca. Tolong nilainya dicek, siapa tahu ada kekeliruan. Jika ada pertanyaan, atau komplain langsung saja sms aku, atau tulis komentar kalian di widget Facebook di sebelah kanan. 

Dody Luhansa

Apa yang kamu rasakan jika kamu menginginkan sesuatu, sedang sesuatu itu sangat susah didapat, hingga kamu harus bekerja sangat keras, hingga bertahun-tahun untuknya? Bayangkan jika kamu mencintai seseorang dan berusaha keras bertahun-tahun, menunggunya bertahun-tahun untuk bisa bersamanya? Tentu kita akan sangat bahagia. Pasti kita kan terharu. Sangat mungkin kita akan menangis.

Itulah yang dirasakan oleh Javier Zanetti, kapten dari Internazionale Milano. Tangis bahagia sang kapten adalah tangis hasil dari perjuangan bertahun-tahun. Sejak tahun 1995 dia bergabung dengan Inter. Sejak saat itu pula dia setia di klub favoritku itu. Saking lamanya disitu (15 musim) hingga menjadikannya pemain berpenampilan terbanyak kedua di La Beneamata, di bawah Giussepe Bergomi, salah satu lengenda Inter lainnya yang juga bek. Rekor itu tahun depan sangat mungkin dipecahkan olehnya.

Bukan tahun-tahun yang mudah 15 tahun bersama Inter. Di awal-awal keberadaannya di klub yang berasal dari Milan ini, dia bahkan harus berpuasa gelar. Saat itu di akhir 90-an dan awal tahun 2000an, Internazionale sangat menderita. Ketika itu  Juventus berjaya dan sering kali tak tersentuh karena bantuan wasit. Aku masih sangat ingat pertandingan terakhir yang menentukan gelar antara Inter vs Juventus (musim 1997/1998), saat Ronaldo sangat jelas diganjal di kotak pinalti tapi wasit tidak meniup peluitnya dan beberapa detik kemudian malah memberi pinalti pada Bianconeri. Kecurangan yang sangat-sangat jelas itu sangat menyakitkan.




Selain di serie A, kekecewaan terutama sering dirasakan ketika La Beneamata selalu tersingkir di Piala Champions (yang sekarang bernama Liga Champions).

Meskipun begitu, J.Zanetti tetap saja di Inter Milan. Bisa saja dia pindah untuk mendapatkan kesempatan meraih trofi (seperti Zlatan Ibrahimovic yang pindah ke Barcelona karena ingin memperoleh gelar liga Champions), tapi tak dilakukannya. Penerus dari Giusseppe Bergomi ini tetap memakai berkostum hitam dan biru.

Akhirnya, malam tadi pengorbanannya terbayar. Trofi liga Champions berhasil diangkatnya, hingga air matanya menetes karena bahagia.

Sebagai supporter, 15 tahun sudah aku menjadi interisti. Sejak kelas tahun 1996, satu tahun, setelah el capitano bergabung ke Nerazzuri, aku menjadi penggemar Inter. Aku juga merasakan masa-masa sulit team kesayanganku ini. Sebelum calciopoli terbongkar, sering kali aku kesal karena perlakuan wasit. Sering pula kekecewaan datang karena Inter tak bisa menggondol piala. Sering seharian ga enak makan karena Inter kalah.  Sering pula menahan kesal diolok-olok teman karena membela Inter. Tapi semua adalah harga yang harus dibayar untuk kebahagiaan yang bisa meneteskan air mata. Grazie El Capitano, Terima kasih kapten.






Just watch and enjoy. Forza Inter.
Semua orang tahu apa itu upacara. Bagi anak sekolahan, juga gurunya, kegiatan itu merupakan hal yang rutin dilakukan setiap minggunya. kebanyakan di hari Senin, tapi terkadang di hari lain jika ada hari-hari penting lainya, misal Hari Pendidikan Nasional.

Sama seperti di sekolah lain, sekolahku tentu saja melakukannya juga. Tiap kelas mendapat giliran untuk menjadi petugas, paling tidak satu kali dalam satu semester. Sebagai wali kelas, tugasku adalah mengatur siapa-siapa yang harus bertugas ketika upacara. Secara rutin, sejak pertama menjadi wali kelas, aku memilih anak-anak yang akan menjadi petugas.

Foto dari http://www.kemendagri.go.id/media/article/images/2015/07/23/u/p/upacara_bendera_1.jpg

Berbeda dengan kebanyakan, aku selalu menunjuk dua tim, satu untuk semester satu dan satu untuk semester dua, yang berbeda. Tim pertama adalah anak-anak yang sudah terbiasa tampil di depan, entah itu sebagai petugas upacara atau anggota paskibraka. Regu yang pertama inilah, karena sudah terbiasa, aku harapkan nantinya akan membimbing regu yang kedua. Tim yang terakhir terdiri dari anak-anak yang tidak pernah berperan sebagai petugas upacara, dan terutama  yang pendiam dan tak berani tampil. Tahun kemarin pun itu aku lakukan.


Semua itu aku lakukan karena aku percaya semua anak bisa menjadi petugas. kalaupun mereka tidak pernah, tak berarti mereka tak mampu. mereka hanya belum mendapatkan kepercayaan saja. Bahkan terkadang mereka ingin bertugas, tapi malah guru tidak percaya ke mereka. Entah mungkin karena secara fisik tidak sesuai, atau disebabkan mereka dianggap anak yang nakal sehingga tak seharusnya dipilih.


Sering kali itulah yang terjadi. anak tidak terpilih karena mereka tidak dipercaya. Sesunggungnya percaya itu tak perlu bukti. Entah itu dia nakal, pendek, atau apapun juga, jika guru percaya maka anak akan bertugas sebaik-baiknya.

Sering kali kita melihat anak yang ditunjuk untuk ikut lomba hanyalah anak yang itu-itu saja. Apa benar anak lain tidak ada yang bisa? Apa benar semuanya lebih buruk? Tentu tidak. Banyak yang sama baiknya, bahkan mungkin ada yang lebih baik lagi. Yang menjadi pembeda mereka hanyalah bahwa satu dipercaya sedang lainnya tidak. Itu saja.

Jika anak-anak itu dipercaya, aku yakin mereka akan menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Bisa saja mereka lebih hebat dari anak-anak yang sudah terbiasa. Kalaupun tidak, semua tetap banyak manfaatnya. Ketika mereka yang biasanya tak berani tampil di depan dan selalu gugup tapi akhirnya mampu ada di hadapan orang banyak, maka merekalah pemenang sesungguhnya.

Menjadi petugas upacara bagi anak yang terbiasa tampil bukanlah hal yang sulit, tapi bagi anak yang maju ke depan kelas saja sudah gugup, maka hal itu adalah hal yang luar biasa. Bagaimana bisa sesuatu yang gampang lebih hebat dari yang sulit. Tentu saja yang hebat adalah anak-anak yang tak terbiasa tapi sudah berani tampil.

Bagaimana menurutmu?
>Seorang Professor Filsafat sedang berbicara dengan mahasiswanya tentang hubungan Ilmu dengan Tuhan. Dia meminta salah satu mahasiswanya untuk berdiri dan kemudian Professor itupun bertanya,...

Professor      : Apakah kamu beragama, nak? 

Mahasiswa  : Iya, pak.
Professor     : Jadi, kamu percaya adanya Tuhan? 

Mahasiswa : Tentu saja, pak.
Professor     : Apakah Tuhan baik? 

Mahasiswa : Pasti, pak.
Professor     : Apakah Tuhan Maha Segalanya?
Mahasiswa :
Iya, pak.
Professor    : Saudaraku meninggal karena kanker walau dia berdoa kepada Tuhan untuk menyembuhkannya. Kebanyakan dari kita akan mencoba untuk menyembuhkan seseorang yang sedang sakit, membantu yang kesulitan. Tapi Tuhan tidak. Bagaimana hal yang seperti itu bisa disebut baik?

(Semua mahasiswa diam)

Professor     : Kamu tidak bisa menjawab kan? Ayo kita lanjutkan lagi, anak muda. Apakah Tuhan baik?
Mahasiswa : Iya.
Professor     : Apakah setan baik?
Mahasiswa : Tidak.
Professor     : Siapa yang menciptakan setan?
Mahasiswa : Mmm...Tuhan...
Professor     : Benar sekali. Coba jawab aku, nak, apakah ada kejahatan di dunia ini?
Mahasiswa : Iya.
Professor     : Kejahatan ada dimana-mana, bukan? Dan Tuhan tidak melakukan apapun, kan?
Mahasiswa : Iya.
Professor     : Jadi siapa yang menciptakan kejahatan?

(Semua mahasiswa tidak menjawab)


Professor     : Apakah di dunia ini ada penyakit? Kebencian? Keburukan? Kebejatan? Semua hal yang buruk ada di dunia ini.

Mahasiswa : Iya, pak.
Professor     : Jadi, siapa yang menciptakan mereka semua?

(Mahasiswa tidak menjawab)

Professor     : Ilmu menjelaskan bahwa kita mempunyai lima indera untuk mengenali dan mengamati dunia di sekitar kita. Beri tahu aku, nak, apakah kamu pernah melihat Tuhan?

Mahasiswa : Tidak pernah, pak.
Professor     : Apakah kamu pernah mendengar Tuhan?
Mahasiswa :
Tidak, pak.
Professor     : Apakah kamu pernah menyentuh Tuhan, merasakan Tuhanmu, mencium bau Tuhanmu? Apakah kelima inderamu pernah merasakannya?
Mahasiswa :
Tidak, pak. Sayangnya belum pernah.
Professor     : Meskipun begitu kamu masih percaya pada-Nya?
Mahasiswa :
Iya, pak.
Professor     : Menurut metode penelitian ilmiah yang empiris, dapat diuji, dan dibuktikan, Ilmu menyatakan bahwa Tuhan itu tidak ada. Bagaimana menurutmu, nak?
Mahasiswa : Saya hanya percaya, pak.
Professor     : Iya, percaya. Itulah masalahnya.
Mahasiswa : Professor, apakah ada hal yang disebut panas?
Professor     : Iya.
Mahasiswa :
Apakah ada hal yang disebut dingin?
Professor     : Iya.
Mahasiswa : Tidak, pak. Tidak ada.

(Ruang kuliah menjadi sangat sunyi)

Mahasiswa :
Pak, kita bisa merasakan panas, kurang panas, atau sangat panas. Tapi kita tidak mengenal adanya dingin. Kita bisa berada dalam suhu 485 derajat di bawah nol yang disebut keadaan tanpa adanya panas.


Tidak ada hal yang bernama dingin. Dingin hanyalah kata yang digunakan untuk menggambarkan keadaan dimana tidak ada panas. Kita tidak bisa mengukur dingin. Panas adalah energi. Dingin bukanlah kebalikan dari panas, tapi hanyalah keadaan dimana tidak ada panas.

(Kelas benar-benar menjadi sunyi senyap)

Mahasiswa : Bagaimana dengan gelap, Professor? Apakah ada hal yang disebut gelap?
Professor     : Iya. Jika malam kan gelap.
Mahasiswa :
Anda salah lagi, pak. Gelap adalah satu keadaan dimana tidaka ada cahaya. Kita bisa melihat cahaya yang terang, yang redup, yang berkedip-kedip, tapi jika kita tidak melihat cahaya secara terus-menerus, maka itu disebut gelap. Kita tidak bisa membuat gelap menjadi semakin gelap kan, pak?

Professor     : Jadi apa maksudmu, anak muda?
Mahasiswa :
Pak, maksudku adalah bahwa pernyataan anda lemah.

Professor     : Lemah? Bisakah kamu jelaskan?
Mahasiswa : Pak, anda menyatakan tentang dualisme. Anda menyatakan bahwa ada hidup dan mati. Ada Tuhan baik ada Tuhan jahat. Anda melihat Tuhan sebagai sesuatu yang jelas, sesuatu yang bisa kita ukur.

Pak, ilmu tidak bisa menjelaskan tentang pikiran. Untuk mengetahui tentang pikiran ilmu menggunakan energi listrik dan magnetik, tapi tak pernah benar-benar melihatnya dan memahaminya.


Melihat kematian sebagai sesuatu yang merupakan kebalikan dari kehidupan adalah hal yang ceroboh. Kematian bukanlah kebalikan dari kehidupan, tapi hanya suatu keadaan dimana tidak ada kehidupan. Sekarang saya ingin bertanya, Prof. Apakah anda mengajar mahasiswa anda bahwa mereka adalah keturunan kera?
 

Professor     : Jika kamu merujuk pada teori evolusi, iya, tentu saja.
Mahasiswa : Apakah anda pernah melihat evolusi dengan mata anda sendiri, pak?

(Professor menggelengkan kepala, mulai menyadari kemana argumen itu akan mengarah)

Mahasiswa : Karena anda tidak melihat sendiri proses evolusi dan bahkan tidak bisa membuktikan bahwa proses evolusi terus berlanjut, bukankah anda menyalahkan sendiri ajaran anda?


Anda ilmuwan atau pemuka agama?

(Seisi kelas langsung bergemuruh)

Mahasiswa : Apakah ada seseorang di kelas ini yang pernah melihat Otak milik Professor?

(Seisi ruangan langsung riuh dengan tawa)

Mahasiswa : Apakah ada seseorang di kelas ini yang pernah mendengar otak milik Professor, menyentuhnya, merasakannya, mencium baunya?


Tak seorangpun pernah melakukannya. Jadi, menurut metode penelitian ilmiah yang empiris, dapat diuji, dan dibuktikan, Ilmu menyatakan anda tidak punya otak, pak.


Dengan segala hormat saya pak, jika memang demikian, bagaimana kami bisa percaya kuliah bapak?


(Ruang kelas hening. Sang Professor memandang mahasiswanya. Raut mukanya sungguh tak bisa digambarkan)

Professor     : Saya rasa kamu hanya harus percaya, nak.
Mahasiswa : Iya...tepat, pak! Hubungan antara manusia dengan Tuhan adalah kepercayaan.


____________________________________________________________________


Mahasiswa itu adalah Albert Einstein.


Jadi, gimana menurut kalian? Terkadang kita bilang bahwa seseorang itu tidak bisa dipercaya. Kita bilang hal itu karena tindakannya memang tidak bisa dipercaya.


Mungkin kalian curiga dengan pacar kalian karena dia terlihat akrab dengan orang lain, karena dia boncengan, atau karena hal lainnya. Kita bilang kita tidak percaya ke dia karena dia seperti itu.


Sesungguhnya, kepercayaan itu tak perlu bukti. Kita percaya oksigen itu ada, meski kita sebenarnya tidak tahu warnanya, rasanya, atau baunya. Apa kita harus membuka batok kepala seseorang, melihat otak itu, memegang, merasakannya, atau membauinya baru kita akan percaya? Tentu saja tidak. Kita percaya bahwa seseorang punya otak meski kita tidak pernah melihatnya.

Kepercayaan memang terkadang sulit. Tapi harus belajar untuk mempercayai seseorang atau sesuatu bahkan ketika tidak ada bukti. Kita harus percaya diri kita hebat, teman kita hebat (dan juga baik), bukan karena ada buktinya, tapi hanya karena percaya. 


Petikan dialog dari anonymous
Hallo Semuanya,

Long time no blog. Lama ga ngeblog.. :-)

Tapi semuanya sudah berakhir, awal baru dimulai. Layout baru, beberapa widget baru juga. Aku habiskan waktu seharian untuk ngedit blog ini dan semua terbayar. Aku Senang melihat tampilan blogku ini. Bagaimana dengan kalian? Kalian bisa menuliskan komentar tentang blog ini (juga pertanyaan) lewat widget facebook di sebelah kananmu. Tentu saja kamu harus punya account facebook lalu login agar bisa memberi komentar.

Setelah ini aku akan memposting artikel-artikel lagi. Mulai dari tentang kelas kalian masing-masing, pelajaran dan juga hasil ulangan/tes, SMANGA, dan info-info lainnya yang menarik. So, selalu check blog ini agar kalian terupdate dengan info-info terbaru.

Selamat membaca. Hope you enjoy my old but new blog.

Dody Luhansa
Maaf satu bulan ini, karena saat dan lain hal, aku ga bisa update blog. Sadly, ini akan berlangsung hingga waktu yang tidak bisa ditentukan.

Best Regards,

Dody Luhansa
Sering kali kita berpikir, bagaimana caranya agar kita bisa kaya secara materil dengan waktu cepat, tapi sedikit di antara kita tidak memikirkan arti kaya yang sebenarnya, kebiasaan kita sangat menentukan arah yang akan kita lalui, ini sedikit motivasi buat agan-agan sekalian yang semoga berguna buat yang membacanya :

1. Kebiasaan Bersyukur


Ini adalah kebiasaan istimewa yang bisa mengubah hidup selalu menjadi lebih baik. Bahkan agama mendorong kita bersyukur tidak saja untuk hal-hal yang baik, tapi juga dalam kesussahan dan hari-hari yang buruk. Ada rahasia besar di balik ucapan syukur yang sudah terbukti sepanjang sejarah. Hellen Keller yang buta dan tuli sejak usia dua tahun, telah menjadi orang yang terkenal dan dikagumi di seluruh dunia. Salah satu ucapannya yang banyak memotivasi orang adalah, “Aku bersyukur atas cacat-cacat ini, aku menemukan diriku, pekerjaanku dan Tuhanku”. Memang sulit untuk bersyukur, namun kita bisa belajar secara bertahap. Mulailah mensyukuri kehidupan, mensyukuri berkat, kesehatan, keluarga, sahabat, dan sebagainya. Lama kelamaan Anda bahkan bisa bersyukur atas kesusahan dan situasi yang buruk.

2. Kebiasaan Berpikir Positif
Hidup kita dibentuk oleh apa yang paling sering kita pikirkan. Kalau selalu berpikiran positif, kita cenderung menjadi pribadi yang yang positif. Ciri-ciri dari pikiran yang positif selalu mengarah kepada kebenaran, kebaikan, kasih sayang, harapan dan suka cita. Sering-seringlah memantau apa yang sedang Anda pikirkan. Kalau Anda terbenam dalam pikiran negatif, kendalikanlah segera ke arah yang positif. Jadikanlah berpikir positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif yang akan Anda alami.


3. Kebiasaan Berempati
Kemampuan berhubungan dengan orang lain merupakan kelebihan yang dimiliki oleh banyak orang sukses. Dan salah satu unsur penting dalam berhubungan dengan orang lain adalah empati, kemampuan atau kepekaan untuk memandang dari sudut pandang orang lain. Orang yang empati bahkan bisa merasakan perasaan orang lain, mengerti keinginannya dan menangkap motif di balik sikap orang lain. Ini berlawanan sekali dengan sikap egois, yang justru menuntut diperhatikan dan dimengerti orang lain. Meskipun tidak semua orang mudah berempati, namun kita bisa belajar dengan membiasakan diri melakukan tindakan-tindakan yang empatik. Misalnya, jadilah pendengar yang baik, belajarlah menempatkan diri pada posisi orang lain, belajarlah melakukan apa yang Anda ingin orang lain lakukan kepada Anda, dan sebagainya.

4. Kebiasaan Mendahulukan yang Penting
Pikirkanlah apa saja yang paling penting, dan dahulukanlah. Jangan biarkan hidup Anda terjebak dalam hal-hal yang tidak penting sementara hal-hal yang penting terabaikan. Mulailah memilah-milah mana yang penting dan mana yg tidak, kebiasaan mendahulukan yang penting akan membuat hidup Anda efektif dan produktif dan meningkatkan citra diri Anda secara signifikan.

5. Kebiasaan Bertindak
Bila Anda sudah mempunyai pengetahuan, sudah mempunyai tujuan yang hendak dicapai dan sudah mempunyai kesadaran mengenai apa yang harus dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah bertindak. Biasakan untuk mengahargai waktu, lawanlah rasa malas dengan bersikap aktif. Banyak orang yang gagal dalam hidup karena hanya mempunyai impian dan hanya mempunyai tujuan tapi tak mau melangkah alias No Action Talk Only.

6. Kebiasaan Menabur Benih
Prinsip tabur benih ini berlaku dalam kehidupan. Pada waktunya Anda akan menuai yang Anda tabur. Bayangkanlah, betapa kayanya hidup Anda bila Anda selalu menebar benih ‘kebaikan’. Tapi sebaliknya, betapa miskinnya Anda bila rajin menabur keburukan.

7. Kebiasaan Hidup Jujur
Tanpa kejujuran, kita tidak bisa menjadi pribadi yang utuh, bahkan bisa merusak harga diri dan masa depan Anda sendiri. Mulailah membiasakan diri bersikap jujur, tidak saja kepada diri sendiri tapi juga terhadap orang lain. Mulailah mengatakan kebenaran, meskipun mengandung resiko. Bila Anda berbohong, kendalikanlah kebohongan Anda sedikit demi sedikit.

Sumber: Kaskus.us
Aku tak perlu lagi panjang lebar karena sebagian besar akan sama dengan yang kemarin. Satu yang pasti berbeda adalah tempat aku mengawasi, sekarang di ruang 01, dan partnerku, yang sekarang adalah salah satu guru dari SMA 2 Blora.

Ruang 01 dimana aku bertugas tadi adalah ruangnya anak IPA. Meski IPA dan IPS sama saja, aku pagi tadi merasa bahwa kerjaku akan lebih mudah.

Apakah benar begitu? Tidak juga.

Mengapa? Karena pasangan bertugasku kali ini adalah guru senior. Agak susah kalau aku pengen diem, dan sedikit sungkan juga jika aku terlalu diem. Benar saja, setelah selesai menulis administrasi UN, Ibu guru itu ngajak ngobrol. Of corse, aku juga sesekali menanya balik. Jujur, bukan karena aku pengen ngobrol, tapi untuk kesopanan saja. (aku akan banyak ngomong kalau aku di depan kelas, karena memang aku diharuskan seperti itu. Waktu dan tempatnya tepat.)

Meski begitu, aku juga tak terlalu lama ngobrol, di satu jam terakhir, jam 09.00-10.00, aku malah konsentrasi dalam mengawasi.

Apakah pengawasan hari ini lancar seperti yang aku prediksi? Memang sedikit lebih lancar. Hanya lima anak yang aktif berusaha berbuat curang. Dari lima anak itu, hanya dua anak yang harus dibilangi berkali-kali. Bisa dikatakan hampir semuanya bisa bekerja dengan baik. Tetap ada yang mencoba mencontek, tapi semua bisa dikendalikan.

In short, skor untuk ruang ini adalah delapan. Secara peringkat keseluruhan dari semua orang yang aku awasi, ruang terakhir ini ada di peringkat ke tiga. Mengapa ketiga bukankah skornya sama dengan ruang 10? Karena aku tidak memegang full control dari pertama, masih "terpaksa" ngobrol.

Berikut daftar lengkap dari tiap ruang:
  1. Ruang 05 MAN Blora
  2. Ruang 10 SMA 1 Jepon
  3. Ruang 01 SMA 1 Jepon
  4. Ruang 06 SMA 1 Jepon
  5. Ruang 08 MAN Blora
Setelah tahu berapa menit waktu yang harus aku tempuh dari rumah ke SMA 1 Jepon dan jam berapa bel masuk berbunyi, hari ini aku berangkat lebih siang. Enak juga berangkat lebih siang. Santai. Ga terburu-buru. Sedikit berbeda dengan yang kemarin, sampai di sekolah ruang pengawas sudah ramai. Hanya ada beberapa kursiyang belum terisi. Tiga kursi seingatku.


Aku hari ini mengawasi ruang 10, tempatnya anak-anak IPS. Partnerku hari ini guru yang lebih muda dari aku. Katanya baru lulus tahun 2009 kemarin (info yang aku tahu darinya setelah selesai bertugas). Aku tanya dia,

"Aslinipun pundi Mas? Ngasta dateng pundi?" (hahaha..gaya pake bahasa jawa. Entah bener apa ga tu bahasanya)

Dia bilang asalnya Brebes dan mengajar di SMA 1 Blora.

"Lha, mucal punapa?" (ga usah komentar, aku kan berusaha sopan dengan orang yang ga aku kenal)

"Seni musik," katanya.

Itu semua percakapan yang aku lakukan sambil berjalan menuju ruang 10 setelah bel tanda masuk berbunyi.

Selain beberapa hal tadi, hari ini sama seperti yang lain. So, aku langsung saja ke gimana pengawasan hari ini.

Mencontek adalah salah satu bentuk kecurangan yang sering dilakukan oleh seseorang. Mungkin sepertinya terlihat sepele, tapi hal ini merupakan tindakan unfair yang sangat serius.


Mengapa unfair? Karena mencontek ibaratnya bagai dua orang yang yang sedang balap motor, memulai dengan start yang bersamaan, finish yang sama, tapi dengan mesin motor (cc) yang berbeda.

Satu dengan motor 110 cc, sedang lawannya 500 cc. Dengan keadaan seperti itu, otomatis, satu pembalap memiliki keuntungan lebih dibanding lainnya. Sehebat apapun pembalapnya, jika dia menggunakan motor bermesin 110 cc, maka ada kemungkinan hampir 100% dia akan kalah dengan pembalap yang menaiki motor 500 cc. Meski yang nyetir Valentino Rossi pun ya tetap kalah.

Apakah lomba itu fair? Apakah adil? Tentu saja tidak.

Nah, seperti itulah mencontek. Hal itu tidak fair, karena satu anak mendapatkan keuntungan dibanding anak yang lain.

Mungkin kamu tidak peduli jika menjadi anak yang diuntungkan. Tapi bagaimana kalao kamu yang dirugikan, bagaimana kalau kamu yang menjadi pembalap 110 cc??

Are you okay with that?
>Iya benar, maksud judul di atas adalah bahwa hari ini aku mengawasi ruang 06. Namun berbeda dengan kemarin, pagi tadi aku bertugas di SMA 1 Jepon.

So, bagaimana dengan pengawasan hari ini? Dari skala 0-100, aku beri skor 50 untuk ruang 06.

Pagi tadi aku berangkat jam 06.35an dari rumah. Pertama, karena jarak rumah ke Jepon relatif dekat. Kedua, sebab bel masuk ujian baru akan berbunyi di jam 07.30. Jadi, sudah sangat pas aku berangkat di jam segitu.

Di SMA 1 Jepon,aku sampai pada pukul 07.00. Meski di jalan sempat takut terlambat, tapi ternyata sesampainya aku disana keadaan masih sepi. Cuma ada tiga pengawas perempuan dan tiga laki-laki. Lalu, aku segera menyalami para pengawas. Hanya yang laki-laki.

Biasanya sesampainya aku di skul, saat ada jeda waktu, aku langsung pegang hp dan baca berita, tapi pagi tadi ada salah satu guru yang cukup muda yang mengajakku ngobrol. Ternyata, dia adek kelasku saat SMA. Kejutan pertama hari ini.

Pada waktu bel masuk berbunyi, para guru pengawas ruang langsung menuju papan jadwal untuk mengetahui dimana akan bertugas. Ternyata, kejutan kedua, aku mengawasi di ruang yang sama dengan guru tadi.

Jujur aku senang. Kenapa? Karena aku tidak akan terlalu sungkan untuk menolak berbicara dengan dia :-)

So, singkat aja, seperti kemarin, aku langsung ke ruang, mengecek bangku (udah rapi), mempersilakan anak-anak masuk (mereka menyalami), anak-anak menyiapkan dan berdoa (yang lamaaaa...sekali!). Aku sempat mikir,

"Apa mereka nunggu aku men-"selesai"-kan doa mereka?" (kebiasaan tiap sekolah kadang berbeda)

"Kok lama ya?"

"Doa apa seh?"

"Masa tertidur?!" (hahaha..kalau yang ini kidding)

Setelah doa selesai, aku greet mereka semua dan, lalu, aku bacakan tata tertib UN. Sama seperti kemarin, mereka mendengarkan (tentu saja). Selain itu, urutan kejadiannya juga sama seperti kemarin.

Perbedaanya, terutama jika dibandingkan dengan pengawasan di hari pertama jam kedua, adalah hari ini aku bisa dengan tenang ngawasi. Walau, partner pengawas, yang juga berasal dari Cepu, juga mengajak berbicara tapi tidak seperti kemarin lah. Aku bisa menolak, dan dia sendiri juga tak terlalu banyak ngomong.

Anak-anak juga tenang. Terutama di satu jam pertama. Melewati jam 09.00 beberapa anakmulai terlihat melirik ke teman-temannya. Masih dalam taraf wajar, hanya melirik dengan mata minta pertolongan, tapi belum ditolong, karenanya aku tidak menegur. Dengan melihat saja, mereka sudah diam. Di jam 09.20an anak-anak mulai ada yang berusaha mencontek, tidak sekedar dengan mata, tapi dengan berbisik dan kode. Tentu saja aku mulai menegur mereka. Sampai sejauh ini semua masih bisa dikontrol. Mereka mendengarkan dan kemudian diam ketika ditegur. Masalah mulai muncul ketika waktu melewati 09.30. Jumlah anak yang berusaha mencontek semakin banyak, otomoatis aku memperingatkan mereka.

Sambil tersenyum aku mencoba meyakinkan mereka semua untuk bekerja sendiri-sendiri. Aku berusaha menebalkan kepercayaan diri mereka, bahwa dengan jujur pun meeka akan lulus.

Tapi ternyata, satu anak di kasih tahu, anak yang lain ganti mencontek. Satu anak diingatkan lalu diam. Tak sampai satu menit dia sudah berusaha mencontek lagi.

Secara keseluruhan, pagi tadi, aku seolah berkejar-kejaran. Anak berusaha nyontek, aku menegur. Begitu seterusnya. Bisa dibilang, hari ini sama dengan jam kedua Senin lalu. Bedanya adalah aku bisa berusaha dengan maksimal untuk mengontrol anak-anak agar jujur. Memang aku tidak bisa mengatakan anak-anak 100% jujur, tapi paling tidak aku bisa mengatakan bahwa paling tidak lebih dari 60% pekerjaan mereka dilakukan dengan jujur. Aku juga tidak bilang aku bahagia, bahkan aku sedih melihat merekamasih berusaha mencontek ketika aku sudah memperingatkannya

Seperti yang aku katakan tadi, aku beri nilai 50 untuk kejujuran mereka.

Hari ini bukan pengawasan yang terbaik. Sampai sejauh ini, urutan terbaiknya adalah:
  1. Ruang 05 MAN Blora
  2. Ruang 06 SMA 1 Jepon
  3. Ruang 08 MAN Blora
Semoga esok hari lebih baik lagi. Pasti lebih baik lagi.
Dari kecil sampai kita besar, kita belajar bahwa semua yang hidup di dunia ini pada akhirnya akan mati. Ada hidup, ada mati. Begitulah hidup. Selalu berpasang-pasangan. Seperti halnya ada senang, ada sedih. Kaya dan miskin. Baik dan buruk. Gemuk dan kurus. Lulus dan tak lulus.

Meski kenyataan hidup yang kita pelajari begitulah adanya, tapi ada satu hal yang tak bisa mati di dunia ini. Apa itu?

Drakula atau Vampire?

Keluarga Cullen? (vampire juga)

Werewolf?

Tidak itu semua fiksi. Khayalan belaka. Bukan itu maksudku. Yang aku bicarakan adalah ubur-ubur dari Kepulauan Karibia.


Binatang yang dalam bahasa Inggris dinamakan sebagai jelly fish ini bisa merubah selnya menjadi ke bentuk baru yg lebih muda berkali-kali tanpa batas waktu. Hal ini membuat mereka secara teoritis tidak mempunyai batasan umur.

Hal ini sebenarnya juga bisa dilakukan oleh binatang lainnya, tapi dalam bentuk yang terbatas. Seperti, Salamander (sejenis kadal) yg bisa menumbuhin kaki baru ketika, misalnya, kaki mereka putus. Atau Cicak yang bisa meregenerasi ekor mereka.

Perbedaanya adalah bahwa ubur-ubur asli dari Carribean Islands ini bisa melakukannya tidak terbatasa pada salah satu organ tubuhnya.


Para peneliti saat ini sedang meneliti bagaimana cara binatang bernama latin turritopsis nutricula ini bisa membalik proses penuaan.

Hebat ya? Bagaimana ya kalau kita tak bisa mati?

Sumber:
  1. Kaskus
  2. Yahoo!
  3. SeaNotes
  4. Discovermagazine
  5. Timesonline
  6. Wikipedia
Planet yang kita tinggali ini, Bumi, sudah berjuta-juta tahun ada. Meski kita tinggal di planet ini, tapi kita tidak pernah, atau belum, menjelajahi seisi Bumi ini. Tak usah lah kita berbicara seisi Bumi, mungkin kamu tidak tahu semua daerah di Kecamatanmu, Kabupaten, Provinsi, atau di negara kita. Dunia ini sangatlah luas.

Tapi apakah Bumi kita ini yang paling luas dan yang paling besar? Coba bandingkan dengan planet-planet lain di tata surya kita.



Planet kita kecil banget ya? Sekarang coba bandingkan dengan Matahari kita?


Bagaimana? Planet kita kecil banget atau Matahari kita sangat besar? Keduanya benar ya :) Bagaimana kalau kita bandingkan Matahari kita dengan bintang lainnya? Coba lihat yang berikut ini.


Matahari kita kecil sekali atau Arcturus yang sangat besar? Bahkan Jupiter yang sangat besar pun tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Arcturus. Cuma satu pixel. Bumi pun tidak kelihatan saking kecilnya. Sekarang coba yang berikut ini.


Sudah bisa menemukan Arcturus? Coba bandingkan dengan Antares? Coba sekarang bayangkan perbandingan Bumi kita dengan Antares?

Pendapat kalian dari awal hingga akhir mungkin berubah. Pada awalnya kalian mungkin menganggap Bumi kita sangat besar. Kemudian pendapat itu berubah ketika kalian melihat Jupiter. Opini itu pun segera berubah saat kalian melihat Matahari. Lalu, berubah lagi segera setelah kalian melihat Arcturus. Terakhir berubah lagi setelah mengetahui tentang Antares.

Itulah yang namanya sudut pandang atau persepsi. Kalian merasakan sendiri bahwa sudut pandang kalian berubah. Tapi mengapa sudut pandang kalian berubah? Persepsi kalian berubah karena bertambahnya pengetahan kalian.

Kita sebagai manusia selalu melihat sesuatu sesuai dengan pengetahuan kita. Celakanya, pengetahuan yang sedikit itu tak mencegah kita untuk menilai sesuatu. Kita sering sekali men-judge atau menghakimi seseorang tanpa tahu bagaimana orang itu dan mengapa dia melakukan hal seperti itu. Sering kali pengetahuan kita yang sedikit menyebabkan kita salah paham. Sering kita menilai sesorang, tanpa mengetahui apa yang terjadi pada orang itu.

Ada beberapa hal yang bisa kita tarik sebagai kesimpulan. Pertama, bahwa sesuatu, apapun itu, tak seperti kelihatannya. Terakhir, kita tidak boleh terlalu cepat menarik kesimpulan. Kita harus mengetahui dulu tentang apa, bagaimana,dan mengapa sesuatu itu terjadi.

Bintang di langit pun bisa membuat kita banyak belajar jika kita mau melihat lebih dalam. Bagaimana? Setuju?
Kemarin, Senin 22 Maret 2010, aku melaksanakan tugas pengawasan UN yang pertama. Sesuai jadwal, di hari itu aku mengawasi anak-anak MAN Blora. Sebelum ini aku tidak tahu sama sekali bagaimana MAN dalam menyelenggarakan UN, baik dari segi panitia atau murid-muridnya.

Di awal semua berjalan lancar, panitia cukup bagus meski bukan yang terbaik. Aku sudah pernah melihat sekolah yang lebih baik dalam kepanitiaan.

Pengawasan di Ruang 05

Jam pertama, ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia, aku mengawasi di ruang 05. Ternyata aku bertugas dengan ibu Rini, salah satu guru SMA 1 Ngawen, sama denganku. Memasuki ruang ujian, meja sudah tertata dengan baik. Jarak antar bangku juga sudah sesuai dengan aturan. Hanya meja pengawas saja yang ternyata tidak ditempatkan sesuai dengan harusnya, diletakkan di pinggir.

"wah, pertanda buruk nih," kataku dalam hati.

But it's okay, aku ijinkan anak-anak masuk untuk menempati tempat duduk mereka masing-masing.

Seperti kebiasaan anak-anak yang akan ujian, sebelum duduk mereka menyalami pengawasnya (salah satu kebiasaan yang sering aku soroti karena kesemuannya). Ada yang berbeda dengan MAN ini, di sekolah ini, siswa cowok hanya akan menyalami pengawas laki-laki, dan sebaliknya, yang perempuan hanya akan berjabat tangan dengan pengawas putri. Memang mungkin itu karena mereka anak MAN, dan sudah diajarkan demikian,tapi apapun itu, aku pikir, itu merupakan kebiasaan yang bagus.

Setelah mereka duduk, as usual, kelas disiapkan. Ada sedikit yang beda lagi, disini mereka semua berdiri terlebih dahulu dan kemudian baru, ketua yang ada di ruangan, menyiapkan teman-temannya. Kebiasaan yang berbeda dengan pengalamnku selama ini. Baik di sekolahku sendiri, di SMA tempatku bekerja, atau di sekolah lain yang pernah aku ketahui.

Selain beberapa hal yang tak sama itu, ternyata masih ada perbedaan lainnya. Setelah disiapkan tadi,dan setelah pengawas memberi salam, mereka langsung membaca doa. Sepertinya doa sebelum belajar, doa yang dulu waktu aku kecil aku hafal dan sering aku ucapkan.

"what a surprise," batinku.

Perbedaan yang bagus juga menurutku.

Setelah doa selesai dibaca, aku membacakan tata tertib UN. Semua mendengarkan pastinya, karena memang telinga tidak bisa menolak apa yang ingin mereka dengar. Tapi bukan bahwa mereka memperhatikan tata tertib yang dibaca itu yang penting, mereka mematuhi aturan atau tidak itu yang penting.

Itu juga yang anak-anak ruang 05 perlihatkan. Mereka semua memperlihatkan usaha dalam mematuhi peraturan yang ada. Memang tidak semuanya, tidak 100%, tapi jika diberi skor dengan skala 100 mereka mendapatkan skor 90 untuk sikap mereka dalam melaksanakan ujian. Ada satu dua yang berusaha mencontek, tapi ketika diperingatkan mereka bisa langsung diam dan menurut. Selain satu dua anak yang seperti itu, lainnya bekerja dengan tenang dan jujur.

Singkatnya, ruang 05 merupakan ruang yang hebat! Salut untuk mereka.

Oiya, setelah ujian selesai mereka sebelum keluar juga menyalami para pengawasnya. Hal yang tak pernah aku temui di sekolah-sekolah lain. Yang seperti inilah yang seharusnya, hormat mereka di awal, dengan menyalami ketika masuk, dibuktikan dengan sikap mereka yang bekerja dengan jujur, dan diakhiri dengan jabat tangan pula. Surely, uluran tangan mereka tidak semu.

Aku pikir, yang seperti ini patut ditiru.

Pengawasan di Ruang 08


Setelah break 45 menit, pengawasan di jam kedua dengan mata pelajaran Sosiologi dimulai. Kali ini aku bertugas dengan guru yang tidak aku kenal.

Seperti di ruang 05, meja pengawas di ruang 08 ini juga diletakkan di pinggir. Tapi kemudian,dengan pertolongan dua orang anak,meja itu diletakan di tempat seharusnya. Di tengah.

"awal yang bagus," pikirku.

Selayaknya di ruang 05 juga, anak-anak di ruang ini juga menyalami kami. Aku oleh siswa yang cowok (ya iyalah siswa pasti cowok) dan partner pengawas yang kebetulan perempuan dengan siswi-siswi.

Sebelum LJK dibagikan, aku ingin membaca tata tertib UN, tapi,

"ga usah Pak, tadi sudah," kata teman bertugasku.

Meski, sebenarnya tidak setuju, karena tidak mungkin berdebat di waktu seperti itu, akhirnya aku tidak baca tata tertib itu.

Setelah bel mengerjakan berbunyi, anak-anak langsung mengahadap soal-soal yang ada di depan mereka. Aku dan rekanku, selanjutnya, melengkapi Berita Acara, daftar peserta ujian, dan hal-hal lain yang perlu ditulis.

Aku memang bertugas dengan orang yang tidak aku kenal, tapi ternyata, malah aku lebih banyak ngomong ketimbang waktu aku di ruang 05 dengan bu Rini. Tentu saja bukan aku yang berbicara terus, tapi orang yang disebelahku ngajak ngobrol terus. Walaupun sebenarnya aku enggan, tapi tentu saja aku harus menjawab pertanyaannya.

Selain karena pada dasarnya aku ga suka ngobrol, aku enggan berbicara ketika mengawasi karena itu akan mengganggu anak-anak dan, yang lebih buruk, akan membuat mereka mencontek.

Dan inilah yang terjadi, di ruang 08 ada lebih banyak anak yang mencontek. Jika di ruang 05 tadi cuma satu dua anak, dan itu pun bisa langsung diem ketika diperingatkan, di ruang terakhir ini ada lebih banyak anak. Aku sendiri sudah memperingatkan mereka, ada yang langsung diem dan tidak melakukannya lagi, tapi ada juga yang diem sejenak dan mencoba berbuat curang lagi.

Singkatnya, pengawasanku di ruang 08 tidak berjalan dengan baik. Bukan salah siapa-siapa, itu semua salahku karena, meski sudah terlihat enggan berbicara, aku tidak bisa lebih tegas lagi menolak ajakan partner pengawasku untuk mengobrol.

Dari skala 0 sampai 100 maka ruang 08 aku beri nilai 40 untuk kejujuran mereka.

Mereka memang bukan ruang terburuk yang pernah aku awasi selama ujian, tapi jelas mereka jauh lebih buruk dari ruang sebelumnya.

Seperti bumi dan langit.
Tahu nggak, masuk angin adalah satu-satunya penyakit yang hanya ada d Indonesia. Di belahan dunia lainnya, orang-orang tidak mengenal apa itu masuk angin. Atau kalaupun ada namanya akan berbeda. dr. H. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, ahli penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menyatakan bahwa secara medis, penyakit, yang sering diobati dengan "kerokan", ini tidak ada (Nuzul Akbar Nazar, 2010).

Banyak sekali mitos-mitos tentang masuk angin, yang hampir semuanya salah kaprah. Berikut fakta-fakta dibalik mitos-mitos yang populer di masyarakat Indonesia, sepertiyang dibeberkan oleh dr. Ari:

Masuk angin disebabkan oleh cuaca dan suhu yang dingin.

Faktanya: angin, udara, dan gas memang dapat masuk ke daam tubuh. Namun mekanismenya tidak berhubungan dengan cuaca dan suhu yang dingin. Suhu tubuh manusia akan berdaptasi denga suhu lingkunagn di sekitarnya. "bila suhu udara di luar tubuh cenderung dingin - di bawah 30 derajat celcius, maka pembuluh darah akan bereaksi menjadi menyempit. Secara medis ini dikenal sebagai vasokonstriksi. Tujuannya untuk menyimpan dan menghambat pengeluaran kalori berlebih dari tubuh demi mencegah terjadinya kedinginan - hipotermia," ungkap dr. Ari.

Bila rongga mulut terbuka angin akan dapat masuk ke tubuh.
Faktanya:
Udara memang bisa masuk ke dalam tubuh. Dalam istilah kedokteran hal ini dinamakan aerophagi. "gejala umumnya adalah perut kembung akibat akumulasi gas dan udara yang masuk terkumpul secara berlebih di dalam lambung," Penderita akan mengalami dispepsia, yaitu nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada yang mengakibatkan perut terasa penuh, sakit, bahkan terasa terbakar. Aerophagi juga bisa disebabkan oleh kebiasaan merokok.




Apa yang terjadi pada mobil atau motor jika kita tak pernah membersihkannya? Tentu saja, berdebudan penuh kotoran.

Akibat langsung dari debu ini adalah berkurangnya keindahan kendaraan kita.Tapi bagaimana kalo debu bisa digunakan untuk menghias benda yang kita naiki itu? Gimana bisa? Lihat aja yang di bawah ini.






Itulah yang dilakukan Scott Wade. Dia tinggal di Central Texas selama 20 tahun. Karena selalu melewati jalanan tanah yang berdebu, dia sering membuat “doodle” di debu yang menempel di kaca belakang mobilnya. Awalnya semua dilakukan dengan jari tangan. Satu waktu dia menggunakan ujung popsickle yang sudah dikunyah sebagai kuas. Menyukai efek yang dihasilkan, Scott lalu mencoba menggunakan kuas dan akhirnyya mengembangkan teknik yang digunakannya sekarang ini.

Keahliannya itu membawa dia ke London, Istanbul, Lisbon, Mexico City dan Vancouver & Toronto. Tentu saja juga keliling Amerika Serikat, negara kelahirannya. Bakat yang dimiliki berasal dari ayahnya yang merupakan kartunis amatir.

Dia juga mengajarkan keahliannya itu ke siswa-siswa sekolah. Salah satu yang beruntung adalah siswa sekolah di Abingdon-Avon School District. Pada 2014 mereka mendapatkan demonstrasi, teknik menggambar dengan menggunakan debu dan juga Tanya jawab tentunya.




Keren ya?

Kreatifitas ga butuh tempat. Keterbatasan ga bisa menghalangi kreatifitas. Ga harus memakai kanvas, media apapun bias. Yang dibutuhkan kreatifitas cuma otak, dan Tuhan sudah membekali kita semua dengan organ itu.

Wanna try?

Ini cara Scott Wade membuat lukisan debu.


Semoga menginspirasi.

Yuni (nama samaran), seorang ibu dari empat anak mengalami sakit parah. Penyakit yang diderita itu sudah dalam stadium lanjut, hingga membuatnya harus berbulan-bulan tinggal di rumah sakit. Meskipun demikian, sang suami akhirnya memutuskan membawa Yuni pulang ke rumah, meski belum sembuh, dengan pertimbangan biaya. Pasangan dari ibu itu berkata bahwa jika di rumah sakit terus menerus, maka uang yang dikeluarkan akan sangat banyak hingga akan mengganggu ekonomi keluarga. Tak lama setelah dibawa pulang, Yuni meninggal.

Kasus di atas ialah kisah nyata yang diketahui oleh penulis sendiri. Hal itu bukanlah peristiwa yang langka, malah kejadian seperti itu sering terjadi di sekitar kita. Tanpa adanya bantuan medis, hampir mustahil Ibu tersebut dapat memperoleh kebugarannya kembali. Dari sudut pandang tertentu, contoh di atas bisa disebut sebagai euthanasia juga.

Definisi Euthanasia
Euthanasia berasal dari bahasa Yunani, yaitu “eu” yang berarti “indah”, “bagus”, atau “terhormat”, dan “thanatos” yang mempunyai makna “mati” (N. Billy, 2008). Jadi secara etimologis, euthanasia dapat diterjemahkan sebagai mati dengan baik atau terhormat.

Dr. Gregor Wolbring menjelaskan bahwa salah satu macam euthanasia adalah euthanasia tidak sukarela, yaitu ketika seseorang diakhiri hidupnya tanpa persetujuannya (http://www.independentliving.org/docs5/Wolbringeuthanasia.html). Dalam kasus Yuni diatas, dia juga tidak dimintai pendapat. Walau, perempuan yang melahirkan empat anak tersebut mampu untuk memberikan pendapat, toh hal tersebut tak dilakukan. Jika bisa memilih maka, ibu tersebut tentu juga ingin tetap dirawat dan diberi kesempatan untuk memperjuangkan kesehatannya.

Misalnya Ibu Yuni dalam keadaan koma, keputusan untuk menghentikan bantuan makanan dan minuman padanya bisa disebut sebagai Euthanasia non sukarela. Arli Aditya Parikesit (2007) dalam Euthanasia dan Kematian Bermartabat: Suatu Tinjauan Bioetika menegaskan bahwa suatu keadaan dimana seorang individu diakhiri nafasnya tanpa persetujuan karena ketidakmampuannya dalam memberikan jawaban karena faktor umur, ketidakmampuan fisik, dan mental maka hal ini disebut euthanasia non sukarela.

Selain dua jenis Euthanasia itu ada pula Euthanasia sukarela. Hal ini terjadi jika seseorang dengan sadar menginginkan kematiannya. Motivasi sadar untuk menghentikan detak jantung ini ada pula yang dikenal sebagai Bantuan bunuh diri, jenis terakhir dari Euthanasia. Perbedaan antara keduannya adalah bahwa euthanasia dilakukan oleh orang ketiga, sedang bantuan bunuh diri dilakukan oleh si pasien sendiri. Misalnya dengan cara menelan atau mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter dengan tujuan untuk meniadakan hidupnya hingga overdosis (Marker dan Hamlon, http://www.internationaltaskforce.org/faq.htm).

Selama ini ada ungkapan terlalu banyak belajar bisa bikin otak panas. Tapi kenyataannya makin banyak belajar justru bisa membuat otak manusia tetap sehat bukan keriting. Otak yang terus berpikir mencegah efek penuaan pada memori dan pikiran.



Peneliti neurobiologis dari UC Irvine menunjukkan bukti visual pertama yang menunjukkan bahwa kegiatan belajar bisa membantu menjaga kesehatan otak bukannya membuat otak keriting. Penelitian ini menggunakan teknik visualisasi model belajar dalam menyusun memori.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Lulu Chen dan Christine Gall menemukan bahwa bentuk-bentuk pembelajaran sehari-hari dapat membantu neuron reseptor menjaga sel-sel otak agar tetap berfungsi secara optimal.

Reseptor ini diaktifkan oleh protein yang disebut dengan brain-derived neurotrophic factor (BDNF), protein ini memfasilitasi pertumbuhan dan perbedaan koneksi atau sinapsis yang bertanggung jawab terhadap komunikasi antar neuron. Sedangkan protein BDNF berfungsi sebagai kunci dalam hal pembentukan ingatan.

"Hasil penemuan ini menunjukkan hubungan antara pembelajaran dengan pertumbuhan otak, sehingga kita dapat memperkuat hubungan tersebut yang memungkinkan terciptanya pengobatan untuk masa depan," ujar Lulu Chen, peneliti lulusan anatomi dan neurobiologi, seperti dikutip dari ScienceDaily, Kamis (4/3/2010).

Peneliti juga menemukan bahwa proses ini berkaitan dengan proses pembelajaran yang berhubungan dengan ritme otak yang disebut dengan ritme theta, irama ini penting dalam hal pengkodean memori baru.

Ritme theta terjadi di daerah hippocampus yang melibatkan banyak neuron yang dapat menembak secara serentak dengan tingkatan 3-8 kali per detik, serta menjadi mekanisme seluler yang mendasari proses pembelajaran dan memori.

"Hubungan ini memiliki implikasi untuk menjaga kesehatan otak agar tetap baik. Terdapat bukti bahwa ritme theta akan melemah saat usia seseorang bertambah sehingga menyebabkan gangguan memori. Karena itu aktivitasnya harus dirangsang agar tidak melemah dan lajunya tetap konstan, sehingga membatasi penurunan memori," ujar Christine Gall, seorang profesor anatomi dan neurobiologi.

Dengan seringnya seseorang mempelajari sesuatu, maka akan membuat pertumbuhan otak tetap sehat. Selain itu rangsangan mental akan membantu mencegah kepikunan.
Saat suasana sepi dan hening otak manusia ternyata masih mampu mendengar suara meskipun suara tersebut tak bisa didengar manusia. Manusia tidak bisa mendengar karena adanya perbedaan jalur perjalanan, yang membuat suara hanya bisa didengar otak.


Peneliti Amerika Serikat menemukan bahwa pada kondisi hening dan sepi, otak masih mendengar suara yang keras dan jelas. Tapi suara ini tidak bisa didengar manusia yang menganggap sekelilingnya tidak ada suara.

Berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim dari University of Oregon ditemukan bahwa ada rute yang terpisah pada awal perjalanan suara dan pemberhentiannya. Padahal selama ini diduga stimulus perjalanan suara melalui jalur-jalur otak adalah sama dari awal hingga akhir.

"Ini adalah sesuatu yang banyak kita lihat di otak yaitu fitur-fitur penting untuk persepsi dari sesuatu hal dan menggambarkannya secara eksplisit," ujar Michael Wehr, ketua peneliti dan psikolog di University of Oregon's Institute of Neuroscience, seperti dikutip dari ABC.net.au, Senin (1/3/2010).