Shameful Henry Shameful France

, , No Comments
Beberapa hari yang lalu Play-off kualifikasi Piala dunia sudah berakhir. Banyak tangisan, kekecewaan, dan kesedihan. Tapi di saat yang sama ada juga kebahagiaan dan kelegaan. Diantara semua play-off mungkin partai Perancis vs. Irlandia adalah yang paling dramatis. Tim ayam jago bisa lolos ke Afrika Selatan berkat gol Gallas yang berasal dari assist Thierry Henry, yang terlihat menyentuh bola dua kali, dengan sengaja! Ironisnya wasit (baik itu wasit utama, asisten wasit ataupun offisial wasit) tidak ada yang melihatnya (atau mungkin pura-pura tidak melihatnya). Meski pemain-pemain Irlandia memprotesnya, tapi wasit tetap diem saja.

Henry sudah mengakui kalau dia handsball. Konon bahkan Henry sudah memberi tau wasit kalau dia memegang bola, akan tetapi wasit bilang ke penyerang dari klub Barcelona itu kalau dia bukanlah wasit! Hhmmm...aneh ya?

Stop, jangan menghujat wasit dulu. Pertanyaannya adalah apakah benar Henry telah berkata demikian? Kalau Henry berbohong, mengapa dia berbohong? Mengapa dia mengalihkan kesalahan ke wasit? Kalau wasit itu benar berkata demikian, mengapa dia berkata seperti itu?

Bahwa apa yang dilakukan Henry itu salah, benar adanya. Perancis sangat tidak layak lolos, aku juga setuju. Tapi itu mungkin dari sudut pandang Irlandia, atau kita orang netral. Bagaimana dengan sudut pandang Perancis? Tentu saja mereka tetap senang telah lolos. Bahakan Raymond Domenech mengaku tidak melihat Henry menyentuh bola! Mungkin dia lupa tidak memakai kacamata minus 10-nya. Mungkin ketika saat itu dia sedang berkedip sehingga tidak melihatnya. Mungkin bagi dia bukan Henry yang memegang bola, tapi bola yang memegang Henry.

Apapun yang terjadi aku sangat salut dengan sikap para pemain Irlandia yang tidak sampai bereaksi berlebihan. Ingat kasus Drogba dengan f**kin disgrace-nya, padahal pelanggaran saat itu bisa dibilang 50-50? Dengan pelanggaran yang jelas-jelas terjadi mereka tetap bersikap sewajarnya. Tidak ada kerusuhan atau pertengkaran. Memang ada kesedihan, ada kekesalan, ada kemarahan, tapi semua terkontol. Jujur aku kagum dengan semua itu.

Bagiku Irlandia adalah pemenangnya. Mungkin Perancis bisa lolos ke Piala Dunia, tapi memori akan play-off itu akan terus menghantui mereka dan menyiksa mereka. Begitu juga dengan Henry. Mungkin dulu dia adalah pemain yang hebat, tapi sekarang tidak lagi.

Bravo Ireland!

0 Post a Comment:

Post a Comment