>Ujian Akhir Semester

, , No Comments
>Sudah sejak Jumat kemarin, Ulangan Akhir Semester dilaksanakan.Hari ini, seperti boasanya.ada dua mata pelajaran yang diujikan. Di jam pertama ada Matematika/Kimia/Fisika, sedang di jam kedua siswa-siswi akan mengerjakan Bahasa Jawa/TIK.kalau ga salah seh begitu. Aku tadi tidak terlalu memperhatikan.

Di jam pertama aku tidak mengawasi. Bukan karena tidak mendapatkan tugas, tapi lebih karena aku telat. Sebenarya tadi aku sampai ke sekolah jam 07.13, tidak terlalu telat juga, tapi waktu aku nyampe tadi ujian sudah dimulai. Jujur aku bingung jam berapa dimulainya UAS ini. “Pagi banget” gitu pikirku. so, that was the story.

Anyway, karena tidak ngawasi aku, lalu, memutuskan untuk mengerjakan raport aja, menulis NIP. Aku ngambil raport di mejaku, aku bawa ke perpustakaan dan aku tulis disana. Akhirnya, sebelum jam pertama selesai penulisan raport tersebut bisa aku selesaikan.

Di jam kedua aku mendapatkan tugas untuk mengawasi Ruang 04. Di ruang yang berisi anak-anak kelas X-1 dan XI Alam 2 itu, aku bertugas dengan Bapak Teguh.








Jalannya Ujian di ruang tersebut bisa dikatakan sangat baik. Cuma jarak beberapa meja saja yang terlalu dekat, tapi sebelum tes dimulai sudah dibereskan. Ketika tes berlangsung, semua siswa-siswi tertib mengerjakan soal-soal yang ada. Tidak terlihat adanya usaha untuk berbuat curang. Mereka sudah sangat tahu bagaimana harusnya bersikap, dan itu sangat membanggakan. Berapa nilai yang akan mereka peroleh itu tidak penting, karena dengan bersikap jujur mereka sejak awal adalah pemenang.



Pose Sugeng anak XI Alam 2 di Ruang 04


















Pengawasan di Jumat, 5 Juni 2009

Sebelumnya, di jumat minggu yang lalu aku mengawasi di ruang 11 dan 12. Secara berurutan, di jam pertama aku bertugas di ruang 11, berikutnya di jam kedua giliran ruang 12. Kedua ruang itu adalah tepatnya anak-anak X-6 dan XI Sosial 4, anak-anak kelasku.

Pada saat di jam pertama, pas aku bertugas di ruang 11, aku kaget banget. Aku terkejut karena susunan meja dan kursi telah berubah tidak seperti sebelumnya.

FYI, aku di UAS ini duduk di kepanitian Penata ruang (bersama Bapak Efan, Bapak Gatot, dan Bapak Catur), yang salah satu tugasnya adalah mengatur. Dan Kamis kemarin, aku sendiri, dengan tanganku sendiri mengatur susunan meja dan bangku di tiap ruang (Bapak Efan dan Bapak Catur mengatur susunan nomor peserta dan menempelnya). Di hari itu sudah aku pastikan bahwa tiap meja berjarak 4,5 tegel (untuk tegel besar) dan 7 tegel (untuk yang kecil), tidak ada yang terlewat satupun. Kamis itu juga, aku ingat, meja yang paling depan berjarak 3-4 tegel dengan pengawas.

Tapi, Jumat kemarin, di ruang 11, aku shock karena susunannya sudah berubah. Seperti terlihat di gambar, meja paling depan terlihat mundur, padahal seharusnya sejajar dengan batas pintu. Dengan kata lain, posisi meja telah beberapa tegel dimundurkan.

Selain itu, meja paling belakang yang seharusnya mepet ke belakang, tidak ada ruang sama sekali, malah dimajukan beberapa tegel ke depan. Lihat gambar di bawah.


Aku langsung berpikir, ”kenapa bisa berubah?” Kemudian aku bertanya ke Ibu Rini, yang bertugas bersamaku di ruang itu, “tadi ga dikunci Bu ya ruangnya?” Dan Ibu Rini mengiyakannya. Ya sudah problem was solved. Susunannya dirubah oleh anak-anak.

To be frank, saat itu aku kecewa sekali. Terutama karena di ruang itu adalah ruangnya anak-anak kelasku, yang berarti mereka lah yang merubah meja dan kursi itu. Aku kecewa banget karena mereka lah yang aku harapkan untuk berbuat lebih baik dari lainnya, yang aku paling harapka untuk mematuhi peraturan malah membengkokkan peraturan itu. Mereka sudah sangat tahu bagaimana seharusnya bersikap, tapi malah bertindak yang sebaliknya.

Walaupun begitu, ketika Ujian berlangsung semua anak bersikap baik. Tidak ada yang mencontek sama sekali. Tidak ada yang menoleh sedikitpun. Semua anak sangat tau apa yang aku harapkan. Mereka sudah sangat dewasa dalam bersikap. Itulah yang aku harapkan, mereka konsen dalam mengerjakan dan tidak mencontek. Aku sangat bangga dengan mereka.

But, anyway, tentang hal yang mengecewakan tadi, ketika ujian selesai aku meminta mereka tetap ada di ruangan. Jadi, setelah mengumpulkan lembar jawaban, mereka tetap di kelas dan mengatur meja sesuai aturan. Aku juga bilang ke mereka, ke kelas XI social 4 tepatnya, untuk tidak merubah susunan meja lagi. Aku percaya mereka tidak akan melakukannya lagi.
Selanjutnya di jam kedua, aku bertugas di ruang 12. Sama seperti di ruang 11, anak-anak bersikap dengan baik, walau waktu itu aku tidak terlalu mengawasi mereka, aku ngobrol dengan Pak Dwi. Tapi selama berlangsungnya ujian, aku tak melihat satupun anak yang usrek dan tolah-toleh kiri kanan. Sekali lagi, mereka sudah membuatku bangga.

So far, semua anak, paling tidak ketika aku awasi, sudah tahu bagaimana seharusnya bersikap. Diawasi atau tidak, mereka sudah bisa dengan tenang mengerjakan tanpa berbuat curang. Mereka sudah tahu, bahwa ketika mereka menoleh dan menanyakan atau memberikan jawaban ke temannya sekali saja, saat itu juga, baik yang nyontek ataupun yang nyontekin, akan langsung aku ambil lembar jawabnya. Mereka sudah tahu itu.

Harapanku,nantinya mereka selalu akan bersikap jujur, baik itu ketika diawasi ataupun tidak. Karena bagaomanapun juga, jujur adalah yang terbaik!

0 Post a Comment:

Post a Comment