Tips Aman Bergaul di Facebook [Updated & Edited]

, , No Comments
Memiliki facebook merupakan hal yang jamak, hampir semua anak punya. Bahkan ada yang mengidentikkan facebook dengan gaul, ga punya facebook ga gaul. Tentu saja pandangan itu salah.

Facebook yang awalnya dibuat agar kita bisa berhubungan dengan teman, saudara, atau keluarga yang terpisah jarak, sekarang ini tujuan orang menggunakan Facebook cenderung bergeser. Karena bergantinya niat dan ide sebuah pertemanan, maka ada beberapa user yang memiliki ratusan bahkan ribuan teman di situs jejaring sosial. Bahkan karena saking banyaknya, tak kalah seperti sinetron, akun facebooknya pun berseri. missal Andre Part II, Sumiana Dua, atau yang semacamnya. Entah apa gunanya. Satu hal yang perlu diingat adalah semakin banyak jumlah teman di Facebook maka semakin rentan terekspos data diri kita ke pihak-pihak di luar kontrol kita.




Salah satu contoh kasus yang mengingatkan kita akan bahaya bergaul sembarangan di Facebook adalah peristiwa hilangnya seorang remaja bernama Marietta Nova Triani (14). Setelah sempat membuat uring-uringan keluarganya yang merasa kehilangan, ternyata Nova kabur dengan pacarnya Febriani alias Ari (18) yang dikenal melalui Facebook.

Nova yang berasal dari Sidoarjo dibawa kabur pacarnya saat Nova bertamu di perumahan BSD, sejak tanggal 6 Februari 2010 lalu. Nova dan Ari ditemukan polisi di Jatiuwung, Tangerang.

Mungkin Nova hanya satu dari sekian korban pergaulan 'kebablasan' yang bermula dari perkenalan di Facebook. Nah, agar kita tidak menjadi korban berikutnya maka ada baiknya langkah-langkah pencegahan berikut ini bisa dijalankan ketika di dunia Facebook:

1). Jangan terlalu lengkap memasang profil atau data diri di Facebook. Tentunya semakin lengkap profil/data diri terpasang, semakin mudah mendapatkan teman. Tetapi di sisi lain, semakin berisiko pula data diri kita disalah-gunakan (abused). Terutama hindari memasang no telepon dan alamat rumah secara lengkap. Atau jika memang kalian memasangnya, atur setting privacy kamu agar hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melihatnya.

2). Jangan memasang foto-foto diri kamu yang sekiranya Anda sendiri tidak akan merasa nyaman apabila foto tersebut tersebarluaskan secara bebas. Ingatlah, walau foto tersebut "hanya" diposting di akun Facebook kamu, sebenarnya itu sama saja dengan menyebarlukaskan foto tersebut ke publik. Sekali terposting dan tersebar, maka sangat sulit (dan nyaris mustahil) kamu bisa mencabut foto kamu dari Internet. Maka, selektiflah dalam berpose dan memposting foto kamu. Ingat orang bisa mengdownload fotomu dengan bebas. Silakan narsisdan ber-selfie untuk koleksi pribadi, but jika sudah diupload di internet tu lain soal. Berhati-hatilah.

3). Jangan sembarangan 'add friend' atau melakukan approval atas permintaan seseorang untuk menjadi teman kamu. Cara memilah dan memilihnya mudah, yaitu lihat saja berapa jumlah "mutual friends" antara kamu dengan seseorang tersebut. Semakin sedikit "mutual friends"-nya, berarti semakin sedikit teman-teman kamu yang kenal dengan dirinya, yang berarti semakin berisiko tinggi. Pastikan kamu hanya menerima "pertemanan" yang "mutual friends"-nya cukup banyak. Selain itu hanya terima teman yang berada di satu lingkungan dengan kamu. misalnya satu daerah. satu sekolah, satu tempat kursus dll. Yang pasti yang gampang ngecek keberadaannya.

4). Jangan sembarangan menerima tag photo. Atur setting privacy kamu agar tiap org yg men-tag-mu perlu persetujuan kamu.

5). Jangan tunda-tunda, ketika kamu menemukan data atau profil kamu digunakan oleh pihak lain untuk hal-hal di luar kontrol Anda, segeralah bertindak. Membiarkannya, justru akan membuatnya makin berlarut dan berdampak destruktif, setidaknya untuk kenyamanan diri sendiri. Laporkan langsung ke pengelola layanan untuk segera mencabut informasi aspal (asli tapi palsu) tersebut. Atau, mintalah bantuan pada orang atau pihak yang sekiranya bisa atau paham bagaimana mengatasi hal di atas.

6). Jangan mudah termakan bujuk rayu orang yang baru kamu kenal di Facebook. Karena perlu kamu ingat bahwa seringkali orang menyamarkan identitas aslinya di dunia maya. Apa yang tampak di dunia maya seperti Facebook belum tentu cerminan asli perilaku diri di dunia nyata. Bisa jadi orang yang tampak baik, sopan di Facebook ternyata memiliki watak sebaliknya di dunia nyata. Oleh karena itu sebaiknya berhati-hati dengan teman yang baru dikenal di dunia maya.


7). Lindungi dan amankan password kamu. Selalu ganti password secara berkala. Hindari memakai password dari tanggal lahir, alamat rumah, dan yang semacamnya. Buatlah password yang berbentuk kalimat dengan kombinasi huruf besar/kecil, angka, dan simbol. Jika bermain facebook dari warnet, pastikan tidak ada keylogger di komputer yang kamu pakai. Karena jika tidak, maka semua yang kamu ketik akan tercatat dan bisa diketahui orang. Termasuk password facebookmu. Jika tidak tahu gimana caranya mengecek adanya keylogger atau tidak, lebih baik tidak memakai facebook di warnet sekalian! Oh iya, tambahan, Edward Snowden menyebutkan bahwa password yang paling aman adalah kalimat. Misal passwordmu adalah "saya anak yang rajin sekali kata ibn". Kalau kalimat itu ditulis dengan gaya alay "54y4 aN41< yaN6 R@j1n 53KaLi K47@ iBu" tentunya makin aman lagi :D

Dari beberapa tips diatas mungkin banyak yang bertentangan dengan pendapatmu. Mungkin kamu juga menganggapnya sepele, but lebih baik berjaga-jaga dan berhati-hati sebelum terlambat kan.


*dikompilasi dari berbagai sumber.

0 Post a Comment:

Post a Comment